Rabu 19 Apr 2017 17:54 WIB

Anies-Sandi Menang Versi Quick Count, Ayahanda Ustaz Wahfiudin: Gue Puas

Ayahanda Ustaz Wahfiudin, H Sakam Bahrum
Foto: Dok. Ustaz Wahfiudin
Ayahanda Ustaz Wahfiudin, H Sakam Bahrum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta putaran kedua berlangsung hari ini, Rabu (19/4). Warga Jakarta yang memiliki hak pilih berbondong-bondong gunakan haknya. Termasuk ayahanda Ustaz Wahfiudin, H Sakam Bahrum.

Meski baru pulih, ayahanda  tak mau ketinggalan ambil bagian dalam pesta demokrasi di ibu kota. Kabar yang diterima Republika.co.id, melalui pesan singkat dari Ustaz Wahfiudin, Ayahanda baru keluar dari rumah sakit selama 11 hari.

Fisiknya belum prima. Namun, semangat dan niat Ayahanda begitu luar biasa. Dipapah kanan-kiri, Ayahanda mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlokasi di seberang Taman Makam Pahlawan Kalibata, tepatnya halaman ruko jalan Duren Tiga Selatan, Jakarta Selatan. 

"Ayah saya, 83 tahun, baru keluar dari perawatan di RS selama 11 hari, pagi tadi memaksakan diri ikut menyoblos meski dipapah kiri-kanan," ungkap Ustaz Wahfiudin, dalam pesan singkatnya yang diterima Republika.co.id, Rabu (19/4).

Layaknya sebagian warga ibu kota lain, tepat pukul 15.45 WIB, ayahanda bersama Ustaz Wahfiudin melihat hasil quick count yang menyatakan kemenangan pasangan Anis-Sandi. Keduanya  lalu melihat Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra memeluk pasangan nomor urut tiga itu. 

Pelukan tersebut diiringi gema takbir "Allahu Akbar". Melihat itu, ayahanda terisak menangis. "Sayang saya terlambat memotretnya," kata Ustaz.

Melihat ayahnya menangis, adik Ustaz Wahfiudin yang duduk di sebelahnya bertanya," Kenapa Pak?". Hingga 10 menit ke depan air matanya masih terus keluar, hingga berulang-ulang ia harus mengusap mata dan hidungnya.

Ustaz Wahfiuddin yang duduk di sebelahnya bertanya,"Ada apa, Pak?"

"Gue puas, umat Islam (Jakarta) masih punya iman," kata Ustaz menirukan ucapan ayahnya.

"Beliau selama ini memang merasa sangat sakit hati menyaksikan para pengkhianat bangsa melakukan berbagai kecurangan dan fitnah untuk menyudutkan Islam..." tambahnya. 

"Saya pun jadi ikut terharu, Bapak... sudah setua ini bapak masih peduli dengan iman dan nasib umat," kata Ustaz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement