Jumat 14 Apr 2017 16:00 WIB

SBSN untuk Bangun Madrasah, Didin Hafidhuddin: Itu tak Masalah

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Andi Nur Aminah
Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS (kiri).
Foto: Dok SBBI
Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan Islam Didin Hafidudhin mengatakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang berasal dari dana haji maka sebaiknya memang ditujukan untuk hal-hal yang terkait dengan kepentingan umat Islam. "SBSN dapat digunakan untuk kepentingan umat Islam,k salah satunya madrasah, tetapi harus secara selektif menggunakannya," jelas dia kepada Republika.co.id, Jumat (14/4).

Namun demikian, seharusnya Kementrian Agama tetap memperjuangkan agar pembangunan madrasah dari APBN murni tanpa pinjaman dari SBSN. Didin juga menyarankan agar pembangunan madrasah dapat menggunakan APBD di daerah masing-masing, seperti sekolah umum dibawah Kemendikbud. 

Didin mengakui selama ini banyak keluhan datang dari internal madrasah yang merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah, baik bangunan maupun SDMnya. Didin meminta regulasi untuk urusan agama tak hanya menjadi urusan pusat tetapi juga menjadi urusan daerah. 

Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan akan menggunakan SBSN untuk membangun madrasah. Selama ini sebanyak Rp 35 triliun dana BPIH atau dana haji telah ditempatkan di SBSN. Dana tersebut juga telah digunakan untuk membangun sejumlah gedung perguruan tinggi keagamaan islam, balai nikah dan manasik haji KUA serta asrama haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement