Selasa 21 Mar 2017 13:46 WIB

Astaghfirullah, Hakim Agung Texas Gusar Sekolah Izinkan Muslim Shalat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Siswa Muslim Amerika (Ilustrasi)
Foto: huffingtonpost.com
Siswa Muslim Amerika (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setiap jam makan siang, sejumlah siswa berkumpul di ruang C112 untuk shalat. Ruangan itu sengaja disiapkan sekolah untuk memfasilitasi aneka kegiatan keagamaan warga sekolah Liberty High, Frisco, Texas AS. Kepala Sekolah Liberty High Scott Warstler sendiri mengatakan, sudah tujuh tahun hal itu berjalan dan tidak pernah ada masalah.

Sayangnya, hal ini kemudian jadi masalah bagi Hakim Agung Texas Ken Paxton. Setelah sempat mempermasalahkan sebuah sekolah karena menempel ayat Alkitab di pintu, kini Kantor Hakim Agung Texas gusar dengan shalat yang dilakukan siswa Liberty High.

Dalam surat yang ditulis Wakil Hakim Agung Andrew Leonie disampaikan, ada kelas yang dikhususkan bagi siswa Muslim yang menyisihkan siswa agama lain. Hal itu melanggar konstitusi.

Tampaknya, investigasi telah dilakukan terkait keberadaan ruang shalat di Liberty High itu. Namun pihak sekolah justru tak tahu soal itu saat media mulai bertanya kepada mereka.

Kantor Frisco Independent School District (ISD) membantah hal itu. Kantor Hakim Agung Texas bahkan tak pernah bertanya pada mereka soal ruang shalat itu sebelum akhirnya surat dari Kantor Hakim Agung memicu cuitan Gubernur Texas Greg Abbot.

Dalam suratnya kepada Pemerintah Texas, Kepala Frisco ISD Jeremy Lyon menyatakan, Kantor Hakim Agung hendak mempolitisasi hal yang sebenarnya bukan masalah. Frisco ISD juga mempertanyakan bukti atas tudingan itu. "Frisco ISD khawatir, retorika ini justru membahayakan siswa, staf, dan orangtua," kata Lyon seperti dikutip The Washington Post, akhir pekan lalu.

Sepekan sebelum, surat Hakim Agung itu muncul, dalam wawancara bersama sebuah radio, Liberty High menyambut semua siswa untuk menggunakan kelas tersebut. Juru bicara Frisco ISD Chris Moore mengatakan, ruang C112 itu digunakan semua agama. Pihaknya juga sudah menelepon Kantor Hakim Agung, namun belum mendapat jawaban.

The Washington Post juga sempat mengirimi surel ke Kantor Paxton, namun tidak memberi jawaban spesifik. Juru bicara Kantor Hakim Agung Texas hanya menyampaikan pihaknya sudah bersurat ke Liberty High sebelum rilis yang dikeluarkan Kantor Hakim Agung Texas. Surat itu untuk memperjelas apa yang masih jadi pertanyaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement