Selasa 21 Feb 2017 01:58 WIB

Relawan Usulkan Program Kerelawanan Istiqlal Dilanjut

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berfoto dengan para relawan saat meninjau proses membersihkan Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (19/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berfoto dengan para relawan saat meninjau proses membersihkan Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan bersih-bersih Masjid Istiqlal dalam rangka Milad Masjid Istiqlal ke-39 mengusulkan agar kegiatan kerelawanan di Masjid Istiqlal dilanjutkan. Kemasan kegiatan bisa bersih-bersih dengan melibatkan aneka komunitas.

Koordinator Relawan Bersih-Bersih dalam Milad Masjid Istiqlal ke-39, Setyo Ramadi, menuturkan, para relawan ingin kegiatan semacam bersih-bersih ini terus dilanjutkan. Secara pribadi, Setyo ingin membantu sekolah-sekolah untuk membangun program kerelawanan. "Istiqlal bisa mengelola. Komunitas pecinta alam bisa membantu," katanya, Senin (20/2).

Pelan-pelan, program kerelawanan ini diharapkan bisa masuk ke sistem pendidikan. Dalam program kerelawanan, semua komunitas bisa berkontribusi termasuk pramuka sekolah hingga urban farming.

''Intinya semua bisa berbuat sesuatu untuk Istiqlal. Istiqlal jadi tempat pendidikan, jadi sekolah,'' kata Setyo di Masjid Istiqlal.

 

Dalam Milad Istiqlal kali ini, Ditjen Kebudyaan Kemendikbud terlibat. Apa yang diusulkan para relawan ada hubungan dengan pendidikan, terutama pendidikan karakter dimana harusnya memang lebih banyak praktik di luar ruangan.

''Dari kegiatan bersih-bersih, anak-anak tidak hanya bersih-bersih tapi ada sedikit petualangannya. Itu yang saya harapkan. Itu pendidikan karakter,'' ungkap pecinta alam Mapala UI angkatan 1984 itu.

Biarpun kemasannya besih-bersih, anak-anak bisa mendapat banyak hal. Anak-anak yang suka memotret dan buat film, bisa buat karya. Yang suka nulis juga bisa buat tulisan. Yang senang menggambar, bisa menggambar, dan lain sebagainya. ''Kalau karyanya bagus dan dilelang, kan nyumbang masjid,'' kata Setyo.

Membersihkan Istiqlal sejak 10 Februari hingga 21 Februari, Setyo merasa justru para relawan yang berterima kasih kepada Istiqlal karena kegiatan bersih-bersih yang mereka lakukan membawa dampak.

Relawan dari Indorope, Agus Waluyo mengatakan, lanjutan bersih-bersih Istiqlal juga bisa dilakukan. Para relawan bisa membantu merawatan bangunan Istiqlal dengan membersihkannya dua atau tiga bulan sekali. Sebab bila setelah dibersihkan lalu dibiarkan lagi, debu akan kembali mengerak dan sulit lagi bersihkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement