Sabtu 18 Feb 2017 14:30 WIB

Esensi Berdoa kepada-Nya

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Berdoa
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Berdoa

REPUBLIKA.CO.ID, Majelis Taklim Al-Fattah menggelar kajian rutin bakda Maghrib di Masjid Al-Fattah, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (10/2). Pada kajian tersebut, tema yang dibahas adalah perihal doa sebagai sebuah ibadah yang agung. Untuk membahas topik terkait, pengurus Majelis Taklim Al-Fattah mengundang Ustaz Yusuf Utsman sebagai narasumber.

Ustaz Yusuf menerangkan, berdoa kepada Allah SWT adalah sebuah ibadah yang agung dan tentu dapat dilakukan oleh setiap Muslim. Kendati mudah dan dapat dilakukan siapa saja, ada saja Muslim yang lemah dalam berdoa. Dia pun cenderung mengharapkan pertolongan makhluk dibandingkan pertolongan Allah SWT.

Ia menilai, orang yang lemah dalam berdoa sebenarnya menunjukkan tingkat ketergantungannya kepada Allah SWT. "Ketika kita lemas dan lemah dalam berdoa, secara tidak langsung, hal itu menunjukkan seakan-akan kita tidak membutuhkan (pertolongan) Allah SWT. Dan, hal ini tentu berbahaya," tutur Ustaz Yusuf.

Padahal, dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda terkait manusia itu. "Rasul bersabda bahwa orang yang paling lemah adalah orang yang lemah dalam berdoa kepada Allah SWT. (Manusia) ini tergolong orang yang lemah, kalau kata Rasul," ujar Ustaz Yusuf.

Dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW juga bersabda bahwa barangsiapa tidak meminta kepada Allah SWT maka Allah SWT akan murka kepadanya. Menurut Ustaz Yusuf, manusia yang dimaksud Rasulullah SAW dalam hadis tersebut dapat terbagi menjadi dua. Pertama adalah orang yang tidak meminta pertolongan kepada Allah SWT, tapi memohon kepada makhluk.

"Dan ini jelas perbuatan syirik dan dosanya, seperti kita ketahui, sangat sulit diampuni," ucap Ustaz Yusuf menerangkan.

Berikutnya, orang yang sebetulnya meminta atau berdoa kepada Allah SWT. Tapi, dalam praktiknya, ia kerap kali lupa atau bahkan lalai untuk mengutarakan permohonannya kepada Allah SWT. Ustaz Yusuf mengaku cukup heran mengapa selalu ada saja manusia yang malas berdoa, bahkan mengagungkan pertolongan makhluk dibandingkan uluran tangan Allah SWT.

"Padahal, Allah SWT telah berfirman, berdoalah kepada-Ku, maka akan Aku perkenankan atau ijabah doanya," ungkapnya menjelaskan.

Ia menduga, malasnya manusia berdoa kepada Allah SWT karena merasa doanya tidak pernah dikabulkan. Selain bertentangan dengan firman-Nya, pandangan demikian dinilai keliru. Dia menjelaskan, ada banyak kemungkinan, baik yang bersifat positif maupun negatif, mengapa suatu doa tidak diijabah oleh-Nya.

Kemungkinan yang negatif, misalnya, manusia tersebut kerap memakan rezeki yang haram atau bukan haknya. "Rezekinya haram, makanan yang dimakannya pun jadi makanan haram. Bagaimana mungkin Allah SWT mau mengabulkan manusia yang gaya hidupnya seperti ini," ujar Ustaz Yusuf.

Kemungkinan yang positif, kata dia, Allah SWT senang mendengar doa hamba-Nya tersebut. "Meskipun begitu, berpikirlah positif. Ketika kita rutin berdoa, tapi tidak terkabul, mungkin Allah SWT akan menggantinya dengan pahala berlipat di akhirat kelak," ucapnya.

Dia menjelaskan, manusia terkadang memang tidak peka terhadap apa yang telah diberikan Allah SWT padanya. "Allah SWT telah berikan apa-apa yang kita butuhkan. Tapi, yang selalu kita ingat dan tagih hanya doa yang belum dikabulkan-Nya," kata Ustaz Yusuf.

Menjelang akhir kajian, Ustaz Yusuf mengingatkan jamaah yang hadir agar senantiasa berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Sebab untuk hal tersebut Allah SWT menciptakan manusia di bumi ini. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al-Fattah Rasyid Bazhyr mengatakan, setiap pekan, masjidnya memang menggelar kajian rutin sebanyak empat kali.

Kajian digiatkan, lanjutnya, agar para jamaah mendapatkan bekal ilmu yang cukup dan dapat dimanfaatkan untuk meraih keberkahan Allah SWT. Ia berharap, kajian tersebut juga akan bisa dipaparkan oleh para jamaah kepada orang lain di sekitarnya. "Terutama, para anggota keluarganya. Sehingga, ilmu (kajian) dari sini juga bisa diajarkan kepada mereka," ujar Rasyid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement