Sabtu 11 Feb 2017 18:13 WIB

RMI gelar Pengobatan Gratis Ponpes di Tulungagung

Pengobatan gratis (ilustrasi).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pengobatan gratis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  TULUNGAGUNG -- Komunitas pondok pesantren atau Robithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Jatim bekerja sama dengan Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku dan Djarum Foundation menggelar pengobatan gratis di Pondok Pesantren Al Fallah, Desa Trenceng, Kabupaten Tulungagung, Sabtu (11/2).

Kegiatan yang digelar di halaman ponpes itu ramai diikuti masyarakat sekitar dari kelompok lansia serta santri setempat. "Bakti sosial ini digelar sebagai bentuk kepedulian RMI terhadap kesehatan masyarakat di sekitar ponpes, terutama yang ada di daerah-daerah pelosok," kata Ketua Pengurus Cabang RMI Tulungagung Bagus Ahmadi dikonfirmasi di sela acara bakti sosial.

Dalam kegiatan pengobatan masal gratis itu, kata Bagus, diikuti tak kurang dari 517 peserta yang terdiri dari masyarakat sekitar ponpes maupun internal santri setempat. Pengobatan dilakukan secara umum dengan mengukur tekanan darah (tensi) yang dilanjutkan dengan pemeriksaan medis oleh lima tenaga dokter yang melayani pasien secara paralel.

"Rangkaian kegiatan pengobatan gratis ini yang ke-26 kami lakukan secara bergilir di ponpes berbeda se-Jawa Timur," kata Ketua RMI Jatim Reza Ahmad Zahid.

Ia memastikan kegiatan pengobatan gratis akan dilanjutkan ke sejumlah ponpes lain di Jatim. "Semangat kegiatan ini selain bentuk pengabdian langsung RMI juga bertujuan mengkampanyekan pola hidup sehat di lingkungan masyarakat sekitar ponpes," ujarnya.

Ketua Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI) Virly Mavitasari menyatakan mayoritas peserta pengobatan masal gratis mengeluhkan penyakit kulit, mata, asam urat serta darah tinggi atau hipertensi. Selain diberi wejangan mengenai pola hidup dan pola makan yan baik, tim medis yang terdiri dari lima tenaga dokter umum dan 15 tenaga paramedis atau perawat itu kemudian memberikan sejumlah obat generik terhadap setiap peserta untuk dikonsumsi sesuai resep yang diberikan.

"Peserta dari masyarakat sekitar ponpes sebagian besar kelompok manula yang mengeluhkan sakit asam urat, darah tinggi dan mata karena katarak. Sementara dari kalangan santri biasanya penyakit kulit dan mata, itu semua karena pengaruh kesehatan lingkungan serta pola makan yang mungkin kurang baik," ujarnya.

Selain berbagai penyakit itu, beberapa peserta pengobatan gratis juga mengeluhkan penyakit flu ataupun demam yang dipicu akibat perubahan musim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement