Rabu 11 Jan 2017 20:28 WIB

Mensos Dukung Pasutri Serukan Damai dengan Bersepeda Keliling Dunia

Mensos Khofifah Indar Parawansa bersama pasutri pembawa pesan damai untuk dunia dengan bersepeda (berbaju rompi krim) di Jakarta
Foto: dok istimewa
Mensos Khofifah Indar Parawansa bersama pasutri pembawa pesan damai untuk dunia dengan bersepeda (berbaju rompi krim) di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberi dukungan dan arahan kepada pasangan suami istri yang akan bersepeda keliling dunia dengan membawa pesan perdamaian. Pasutri yang merupakan warga Desa Gading, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yaitu Hakam Mabruri (34 tahun) dan Rofingatul Islamiah (34) ini akan bersepeda keliling dunia dengan membawa pesan perdamaian.

Mensos mengapresiasi kegiatan mereka. Khofifah berpesan agar keduanya menyiapkan fisik, perlengkapan, perizinan, dan perencanaan perjalanan yang matang. "Mereka akan membawa misi perdamaian dan kerukunan antaumat beragama ke sejumlah negara,” katanya ke sejumlah wartawan di Jakarta, Rabu (11/1).  

Sampai hari ini, ujar dia, mereka sedang berproses mendapatkan surat keterangan dari Kementerian Luar Negeri. Aspek legalitas ini penting disamping juga persiapan fisik dan rencana perjalanan yang matang supaya tujuan mereka tercapai.  

Mensos mengatakan di setiap negara yang dikunjungi, Hakam dan Rofi rencananya akan bertemu para tokoh-tokoh perdamaian. Mereka ingin mengetuk hati para tokoh dan warga dunia bersama-sama menjaga perdamaian dan kerukuran  antarsesama manusia.

 

Khofifah melanjutkan misi Hakam dan Rofi sesungguhnya sejalan dengan salah satu tugas dan program Kementerian Sosial yaitu Program Keserasian Sosial yang bertujuan membangun harmonisasi di antara manusia agar menjauhi berbagai konflik sosial. “Entah itu konflik yang diakibatkan oleh persoalan suku, agama, ras dan kepentingan lainnya," kata Khofifah yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU ini. 

Hakam mengatakan perjalanan ini merupakan cita-citanya sejak kecil. Dia ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki banyak perbedaan dan keberagaman namun tetap satu dalam kebinnekaan. "Kami ingin dunia tahu bahwa orang Indonesia benar-benar toleran," tutur Hakam yang merupakan kader Ansor Nahdlatul Ulama ini. 

Perjalanan panjang pasutri tersebut  dimulai dari Indonesia menuju Malaysia, Thailand, Nepal, India, Oman, Uni Emirat, Arab, Jordan, Israel, dan berakhir di Mesir. Diperkirakan seluruh rangkaian perjalanan ini akan menempuh waktu delapan bulan.

Mereka telah mengawali perjalanan pada 17 Desember 2016 dari Malang menuju Jakarta. Dalam perjalanan mereka singgah di makam sejumlah wali, serta berjumpa dengan tokoh-tokoh lintas agama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement