Kamis 10 Nov 2016 11:26 WIB

Rumah Yatim Luncurkan Rumah Quran di Yogyakarta

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Damanhuri Zuhri
Direktur Utama Rimah Yatim memberikan penghargaan pada Tri Aminih pada Peluncuran Rumah Quran di Condongcatur, Depok, Kamis (10/11). Tri Aminih merupakan penyumbang lahan wakaf untuk Rumah Quran.
Foto: Rizma Riyandi)
Direktur Utama Rimah Yatim memberikan penghargaan pada Tri Aminih pada Peluncuran Rumah Quran di Condongcatur, Depok, Kamis (10/11). Tri Aminih merupakan penyumbang lahan wakaf untuk Rumah Quran.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Yayasan Rumah Yatim meluncurkan Rumah Quran di wilayah Yogyakarta. Direktur Utama Rumah Yatim, Nugroho BW menuturkan, bangunan yang berdiri di Padukuhan Dabak, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman itu merupakan Rumah Quran yang pertama diresmikan secara nasional.

Pendirian Rumah Quran merupakan salah satu wujud keseriusan Rumah Yatim dalam membangunan pendidikan bangsa. "Meski kami belum bisa mendirikan sarana pendidikan formal di sini, kami berharap melalui Rumah Quran masyarakat bisa belajar Alquran dengan baik," kata Nugroho saat ditemui pada Peluncuran Rumah Quran di Jalan Wahid Hasyim No 7, Prenggolayan, Condongcatur, Depok, Kamis (10/11).

Ke depannya, Rumah Quran akan menjalankan berbagai agenda pembelajaran. Antara lain tahsin, tahfidz, tamyiz atau mengartikan Alquran, tafsir Alquran, dan ta'lim atau mendakwahkan Alquran. Nugroho berharap agenda tersebut dapat menjadi kegiatan alternatif bagi masyarakat setempat.

Selain sebagai tempat pembelajaran, Rumah Quran juga didirikan untuk membendung hal-hal negatif yang mengancam kehidupan sosial anak. Di antaranya kriminalitas, narkoba, dan pornografi. Sebab pendidikan Alquran diyakini mampu membentuk karakter mulia pada generasi muda.

 

Dalam kesempatan tersebut, Nugroho berterimakasih atas kebaikan Ibu Tri Aminih yang mewakafkan lahan seluas 328 meter persegi untuk Rumah Quran. "Pendirian Rumah Quran ini juga berasal dari sumbangan para dermawan. Ada 5.200 orang yang sudah menyumbang untuk Rumah Quran," katanya.

Ia berharap, ke depannya Rumah Yatim dapat memperluas kebermanfaatan bagi masyarakat DIY. Di antaranya dengan mendirikan SD dan SMP. Sementara itu, Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementrian Agama Sleman, Sidik Pramono, sangat mengapresiasi peluncuran Rumah Quran.

Menurutnya kehadiran lembaga seperti ini harus disambut secara positif. Pasalnya, perkembangan agama dan sosial di tengah-tengah masyarakat berjalan tidak seimbang. Di mana kegiatan pendidikan agama berkembang lebih lambat.

"Pembinaan keagamaan sekarang jauh dari inovasi. Makanya jomplang. Oleh karena itu diperlukan program-program seperti ini untuk mendorong pemahaman islam di tengah-tengah masyarakat," kata Sidik.

Ia berharap ke depannya lembaga Alquran di Sleman dapat semakin berkembang dan bertambah jumlahnya. Sehingga generasi Qurani di kabupaten setempat dapat terbentuk dengan baik. Peluncuran Rumah Quran pun di akhiri dengan prosesi wisuda bagi 20 hafidz Quran asuhan Rumah Yatim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement