Sabtu 29 Oct 2016 18:10 WIB

Kualitas Santri Dorong Pertumbuhan Industri Keuangan Syariah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Santri
Foto: Republika
Santri

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah mendorong santri memiliki bekal keahlian agar bisa masuk ke pasar tenaga kerja. Melalui bekal keahlian tersebut diharapkan dapat menumbuhkan jiwa-jiwa enterpreneur dalam diri para santri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, peningkatan sumber daya manusia di kalangan santri dapat membantu menumbuhkan industri keuangan syariah. Sebab, sumber daya manusia merupakan hal penting yang berkontribusi dalam meningkatkan pangsa pasar keuangan syariah.

"Di Jawa Timur lulusan santri ada lebih dari 1 juta orang, sebenarnya bisa dirancang pendidikan dan pelatihan vokasional yang disambungkan dengan pesantren," ujar Darmin dalam ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Surabaya, Sabtu (29/10).

Darmin menambahkan, Jawa Timur dinilai memiliki potensi yang besar untuk mengakselerasi pendidikan dan pelatihan vokasional bagi para santri. Sebab, basis pesantren di Jawa Timur sangat besar.

Apalagi, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tidak pernah dibawah pertumbuhan rata-rata nasional, dan menduduki posisi penting sebagai hub untuk kawasan Indonesia Timur. Oleh karena itu, industri dan jasa sangat berkembang di wilayah Jawa Timur.

Pendidikan vokasi di pesantren ini nantinya akan menghubungkan antara pelatihannya dengan industri. Darmin optimistis apabila pendidikan vokasi bagi pesantren ini dapat dilakukan maka para santri tidak hanya menjiwai nilai-nilai islam, namun juga mampu bersaing di pasar ketenagakerjaan.

"Saya juga mengakui bahwa di antara jenis sumber daya manusia yang menjadi kekurangan di kita adalah enterpreneurnya, dan ini bidang yang paling susah dikembangkan," kata Darmin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement