Rabu 26 Oct 2016 15:15 WIB

'Munculnya Terorisme Merupakan Akumulasi Sejumlah Faktor'

Rep: Andrian Saputra/ Red: Damanhuri Zuhri
Radikalisme(ilustrasi)
Foto: punkway.net
Radikalisme(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Guru Besar Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Azyumardi Azra mengatakan munculnya aksi terorisme merupakan akumulasi dari sejumlah faktor pemicu.

Selain karena masalah ekonomi dan kurangnya pendidikan, terjadinya aksi terorisme juga tak terlepas dari dinamika politik dalam negri yang tak sehat.

“Karena kemisikinan? tapi teroris itu tak miskin, atau kurang pendidikan? Sebagian mereka Doktor. Faktor penting lain itu politik dalam negeri yang tidak baik,” tutur Azyumardi Azra saat menjadi pembicara dalam Konferensi Internasional dengan tema Actualizing the Values of Humanism to Avoid the Global Terrorism di Universitas Sebelas Maret pada Rabu (26/10) siang.

Selain itu ia juga menilai hubungan internasional yang tak berimbang dan tidak adil hingga menimbulkan gejolak di Timur Tengah menjadi gaktor pemicu utama munculnya aksi terorisme di sejumlah negara.

“Tidak ada one single fighter, semuanya berakumulasi, doktrin, pemahaman sebagian literatur agama juga menjadi penyebabnya,” tuturnya.

Sementara itu, ia memaparkan sejumlah strategi dan pencegahan untuk merespon aksi terorisme. Diantarnya dengan menumbuhkan sikap anti terorisme di semua lapisan masyarakat. Ia juga berharap agar program deradikalisasi tak hanya dilakukan oleh BNPT dan Densus 88, namun juga oleh seluruh Kementrian.

Menurutnya Kementrian Sosial dan Kementrian Tenaga Kerja harus terlibat dalam pemberdayaan mantan teroris yang telah melalui masa hukumannya melalui pelatihan kerja.

“Dengan begitu jika sudah selesai menjalani hukumannya dia tidak kembali melakukan aksi teror tapi sibuk dengan pekerjaannya,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement