Kamis 20 Oct 2016 13:39 WIB

Maskapai Diharap Kooperatif dalam Pemulangan Jamaah Sakit

Jamaah Haji Indonesia yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.
Foto: ANTARA/Maha Eka Swasta
Jamaah Haji Indonesia yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sebanyak 12 jamaah haji Indonesia yang sempat tertunda kepulangannya akibat menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi, kini sudah dinyatakan sehat dan sudah layak diterbangkan ke Tanah Air. Tapi sayangnya, persoalan kini terkendala pada teknis penerbangannya.

Staf Teknis Haji Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) di Jeddah, Ahmad Dumyathi Basori, mengatakan mekanisme pemulangan dari pihak maskapai Saudi tahun ini terkesan lamban. Buktinya, kata Ahmad, beberapa jamaah sakit yang sudah siap terbang dengan bekal MEDIF --formulir standard informasi medis untuk perjalanan udara-- dari rumah sakit sejak beberapa hari lalu belum kunjung mendapatkan tiket.

"Mekanisme baru ini lamban dan tidak praktis,’’ katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/10). ‘’Padahal, jamaah sakit harus diterbangkan segera.’’

Pada mekanisme tahun sebelumnya, kata Ahmad, KUHI dengan cepat membelikan tiket bagi jamaah yang akan dipulangkan dengan mekanisme reemburse dari Saudia Jakarta. Pihaknya memperoleh tiket tanpa harus mendapatkan persetujuan Saudia Jakarta terlebih dahulu saat waktu pemulangan.

 

Pemenuhan tiket pesawat sesegera mungkin ini sangat penting karena jamaah sakit paska perawatan punya waktu terbaik atau golden moment yang tidak boleh terlambat karena bisa hilang momen tersebut. Sehingga, pemulangan jamaah sakit harus disegerakan. "Ini masalah perlindungan jamaah yang tidak bisa ditunda," kata Ahmad.

KUHI lewat Staf Teknis Haji IV, Handi Adji Sentana, pada 18 Oktober lalu telah menghubungi pihak maskapai Saudia Jakarta yang saat itu menjanjikan akan menerbitkan tiket baru. Mereka akan menerbitkan tiket baru dengan kewajiban KUHI mengirimkan data tiket lama, nomer paspor, asal kloter embarkasi.

Namun, KUHI lewat rilisnya yang diterima pada Kamis (20/10) itu mengaku belum menerima perkembangan terkait tiket untuk 19 orang jamaah sakit yang harus segera diterbangkan pulang tersebut. Padahal, KUHI sudah menyeleksi beberapa pendamping untuk mendampingi jamaah yang akan dipulangkan pasca dinyatakan sehat oleh pihak rumah sakit Saudi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement