Kamis 14 Apr 2016 19:32 WIB

Kesbangpol Bengkalis Sebut Banyak Aliran Baru di Sekitar Warga

Demo menolak aliran sesat. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Ismar Patrizki
Demo menolak aliran sesat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKALIS -- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, melakukan sosialisasi tentang gejolak paham-paham atau aliran agama baru yang marak saat ini.

Sekretaris Kesbangpol Kabupaten Bengkalis Dehen menyebutkan, sosialisasi tersebut dilakukan karena banyaknya aliran-aliran baru yang tidak sesuai dengan paham yang dianut masyarakat. 

"Dikhawatirkan aliran-aliran yang baru tersebut akan merusak pemikiran masyarakat dengan aliran agama yang sedang ia jalani sekarang dan diharapkan kepada seluruh masyarakat bisa hidup rukun dan tidak berselisih paham meski berbeda agama," kata Dehen di Bengkalis, Kamis (14/4).

Menurut dia, sosialisasi tersebut merupakan salah satu cara agar masyarakat bisa mengetahui aliran seperti apa yang bisa menghancurkan agama dan menyebabkan terjadinya perbedaan paham antarumat beragama.

"Kami akan melakukan berbagai upaya agar masyarakat kabupaten Bengkalis bisa memahami dan tidak mudah terpengaruh dengan aliran-aliran baru," katanya lagi.

Dia menjelaskan, terkait sosialisasi tersebut, Kesbangpol mendatangkan narasumber sebanyak empat orang, yaitu Kepala Subbagian Hukum Kemenag Provinsi Riau Safuanizar, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau Abdul Razak, Kepala Kemenag Bengkalis H Nasrun, dan Ketua FKUB Bengkalis H Bakhri.

Sosialisasi yang diikuti perwakilan seluruh desa itu diharapkan bisa memberikan pencerahan serta pemahaman terkait maraknya paham atau ajaran baru di daerah itu. Ia menjelaskan, keyakinan merupakan hal yang paling dasar dalam setiap pemikiran manusia, demikian juga dengan agama. Banyak sekali aliran dan sekte dalam sebuah ajaran agama.

"Tidak hanya agama Islam, tetapi agama yang lain juga terdapat hal yang sama. Hal tersebut didasarkan pada pemikiran setiap insan dalam memersepsikan pandangan sebuah ajaran agama berbeda-beda," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement