Kamis 07 Apr 2016 14:36 WIB

Masih Berkutat di Garuda dan Saudi Airlines, Maskapai Haji Dimonopoli?

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Achmad Syalaby
 Calon jamaah haji kloter pertama embarkasi Solo menaiki pesawat maskapai Garuda Indonesia untuk diterbangkan ke Jeddah, Arab Saudi, di Bandara Adi Soemarmo, Solo,
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Calon jamaah haji kloter pertama embarkasi Solo menaiki pesawat maskapai Garuda Indonesia untuk diterbangkan ke Jeddah, Arab Saudi, di Bandara Adi Soemarmo, Solo,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melansir belum ada penambahan maskapai yang mengikuti proses tender penerbangan untuk jamaah haji. Di Jakarta, Rabu (7/4), Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil menjelaskan, hanya dua maskapai yang sudah melengkapi persyaratan untuk ikut tender. Yakni Garuda  Indonesia dan Saudi Airlines. 

Djamil mengatakan proses tender penerbangan akan selesai akhir April.Saat ini Kemenag dan dua maskapai penerbangan tersebut masih dalam proses negosiasi harga. Setelah negosiasi harga selesai, pihaknya akan menandatangani kontrak kerja sama untuk penyelenggaraan haji 2016. 

Kemenag sebelumnya mengakui hanya ada lima maskapai penerbangan yang mengajukan penawaran. Dari lima maskapai tersebut hanya dua yang memenuhi syarat. Komisi VII DPR berharap tahun ini ada lebih dari dua maskapai penerbangan yang dapat ikut serta. Sehingga terjadi pemerataan dalam melayani penerbangan haji. (Baca: Menag Persilakan Berbagai Maskapai Ikut Tender Penerbangan Haji).

Wakil Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amalia mengatakan sejak tahun lalu DPR mendorong berbagai maskapai penerbangan untuk ikut serta dalam tender penerbangan haji. Mengingat, selama ini yang berhasil mendapatkan tender adalah Garuda Indonesia dan Saudi Airlines sehingga terkesan dimonopoli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement