Kamis 10 Mar 2016 05:47 WIB

Shalat Gerhana di Bali Berlangsung Khusyuk

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri
Umat Muslim melaksanakan Shalat Gerhana (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Umat Muslim melaksanakan Shalat Gerhana (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pelaksanaan shalat gerhana matahari di Bali berjalan tertib dan khusyuk. Kendati berbarengan dengan pelaksanaan Nyepi, pelaksanaan shalat gerhana tetap berlangsung dan tidak saling mengganggu.

"Kami melaksanakan shalat gerhana dengan tetap menghormati ummat Hindu yang melaksanakan Nyepi," kata Aliyatul Himmah, pada Republika, Rabu (9/3).

Sejumlah masjid di seluruh Bali membuka pintuk untuk ummat Islam yang hendak menunaikan shalat gerhana. Mereka yang ikut shalat berjamaah adalah warga yang tingal di sekitar masjid, sehingga bisa mendatangi masjid dengan berjalan kaki.

Aliyatul Himmah yang akrab disapa Aang mengatakan, sudah sejak lama ummat Islam dan ummat Hindu hidup berdampingan dengan sikap saling menghormati.

Di Jembrana, sebut Aang, rasa persaudaraan itu lebih terasa lagi, bahkan ribuan ummat Islam hadir ke Masjid Jami' Mujahidin, Loloan Barat, Negara, Jembrana Bali saat shalat gerhana.

"Suasananya sangat khas, meriah, tapi sangat khusyuk," kata guru sebuah SMK di Denpasar yang berasal dari Kabupaten Jembrana ini.

Di Denpasar Bali, sejumlah masjid juga menggelar shalat gerhana. Di Masjid Al Ikhlas Denpasar, hadir puluhan warga yang tinggal di sekitar masjid untuk melaksanakan shalat gerhana. Bertindak sebagai imam ustadz Nur Zaenuddin dan sebagai khatib ustandz Junaidi.

Hanya saja di Desa Pakraman/Dusun Panca Pertha, sempat ada larangan ummat Islam yang hendak melaksanakan shalat gerhana di mushalla oleh petugas setempat.

Namun setelah diberi penjelasan, bahwa ada keputusan bersama antara majelis-majelis agama soal pelaksanaan shalat gerhana, pelaksanaan shalat gerhana akhirnya dibolehkan.

"Tentunya kami datang ke mushalla dengan berjalan kaki, tidak berisik agar teman-teman Hindu yang sedang melaksanakan Nyepi tidak terusik," kata Dimas, warga setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement