Selasa 08 Dec 2015 17:31 WIB

Ustaz Toto Tasmara Dikenal Mubaligh yang Inovatif

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Ustaz Toto Tasmara
Foto: dok. Republika
Ustaz Toto Tasmara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar meninggalnya Ustaz Toto Tasmara memang cukup mengejutkan. Terlebih meninggalnya Ustaz Toto disaat akan menshalatkan jenazah keponakannya Tiara Kamila Nurman. Bagi beberapa kalangan peran Ustaz Toto dalam dakwah Islam cukup inovatif.

Adik kandung Ustaz Toto Asmara, Indra Jaya kepada Republika.co.id mengatakan, Ustaz Toto memang telah mencurahkan hidupnya di dunia dakwah. Kehadiran Almarhum sebagai keluarga bukan hanya dalam rangka melayat, namun juga menguatkan dan memberi tausyyah bagi keluarga di Palembang. 

(Baca Juga: Innalillahi, Ustaz Toto Tasmara Wafat Saat akan Shalati Jenazah Keponakannya).

Namun Allah SWT berkehendak lain. "Saat Shalat Dhuhur dan akan dilanjutkan menshalatkan jenazah keponakannya, Ustaz Toto jatuh pingsan dan dinyatakan meninggal dunia," ujarnya, Selasa (8/12). 

Ustaz Toto dikenal sebagai satu di antara banyak pendakwah yang inovatif. Selain jago dalam berdakwah dan mengemas kata-kata, ia juga dikenal sebagai penulis dan mampu memberi konseling di bidang sumber daya manusia.

Salah satu model dakwah inovatifnya adalah Dakwah at Mall (DAM) dan Dakwah on the Street (DOS). Melalui DAM, Ustaz Toto mengajak kaum muda untuk berdakwah di pusat perbelanjaan. Ia juga memulai DOS seperti Kuliah Taman yang ditayangkan televisi swasta, ceramah subuh di radio swasta yang diselingi petikan gitar dan puisi merupakan sumbangan kepada khazanah warna dakwah masa kini.

Dalam bidang konseling Sumber Daya Manusia Islam, Ustaz Toto mengembangkan Labmend (Laboratory for Management and Mental Development). Labmend bergerak di bidang pelatihan manajemen dan spiritual. Kiprahnya di penulisan, terlihat pada tulisannya di kolom Hikmah Republika diminati berbagai kalangan karena gaya tulisannya yang menyentuh.

Ustaz Toto juga menulis beberapa buah buku di antaranya Komunikasi Dakwah, Ethos Kerja Pribadi Muslim, Tantangan Zaman, Dajal dan Simbol Setan (GIP 1999), dan Menuju Muslim Kaffah: Menggali Potensi Diri (GIP, 2000).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement