Senin 23 Nov 2015 12:19 WIB

Bachtiar Nasir: MIUMI Bukan Tandingan MUI

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Erik Purnama Putra
Sekretaris Umum Majelis Intelektua dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bachtiar Nasir.
Foto: Prayogi/Republika
Sekretaris Umum Majelis Intelektua dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bachtiar Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sekretaris Umum Majelis Intelektua dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bachtiar Nasir, mengatakan kehadiran MIUMI bukan rivalitas dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). MIUMI menjadi ajang penyemaian kader ulama yang menyatukan umat Islam.

"MIUMI bukan rival atau tandingan MUI," kata Bachtiar Nasir, pada silaturahmi nasional MUMI danpelantikan MIUMI Lampung, di Bandar Lampung, seusai silaturahim dan pelantikan MIUMI Lampung,  Senin (23/11).

Menurut dia, sekarang ini membutuhkan imunisasi akidah kalau bangsa dan negara Indonesia ingin sukses. "Banyak sekali di jalanan, sila Ketuhanan Maha Esa (dalam Pancasila), menjadi ketuhanan saja yang liberalisme," katanya.

Kemudian, ia mengatakan sila Kemanusian yang adil dan beradab, akan diubah menjadi kemanusiaan saja. Sekarang ini, sudah banyak isu perkawinan sejenis, yang mulai merebak yang dihembuskan pihak tertentu. "Sekarang ini MIUMI terus menghalau itu," ujarnya.

Kehadiran MIUMI saat ini, menurut dia, harus berjuang mengawal kepemimpinan yang adil dan beradab. "Memilih pemimpin yang tidak adil dan tidak beradab, akan terjadi kehancuran," ujarnya.

Azas musyawarah, kata dia, adalah cara terbaik dalam menentukan kepemimpinan. Seperti yang diamanati, taatilah Allah, taatilah Rasulullah, dan ulil amri. "Ulil amri ini yang adil dan beradab. Kalau tidak ditemukan kembalikan ke Alquran dan sunnah," jelasnya.

Selanjutnya, ia mengemukakan sekarang ini sila keempat, Kerakyatan sudah tidak ada lagi dipimpin oleh hikmah kebijaksaan dan permusyawaratan. "Posisi MPR sudah sejajar dengan DPR dan DPD. Juga fungsi presiden tidak lagi sebagai mandataris MPR," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement