Rabu 04 Nov 2015 21:36 WIB

Peminat Mata Pelajaran Agama Islam Rendah, Ini Alasannya

Rep: c16/ Red: Agung Sasongko
Pendidikan Islam
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pendidikan Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Hasil studi Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) mengungkapkan peminat mata pelajaran Agama Islam yang diberikan di sekolah masih sangat rendah. Kementerian Agama menilai situasi tersebut dipengaruhi metode pengajaran yang digunakan para guru.

“Karena monoton, metode pengajarannya tidak interaktif,” ujar Direktur Pendidikan Islam Kamaruddin Amin saat ditemui di acara Diskusi Kopi Darat yang diadakan ACDP, Rabu (4/11).

Kamaruddin mengatakan, metode tersebut perlu diubah agar menjadi mata pelajaran yang menarik dan interaktif. Harapannya, anak-anak bisa merasa terlibat secara maksimal. Selain metode pengajaran, tema-tema yang diangkat pun harus menggunakan tema-temayang aktual yang menjadi diskusi publik di masyarakat.

Kamaruddin menegaskan metode pengajaran tersebut harus segera diperbaiki karena pada dasarnya pendidikan Islam memegang peranan yang penting dalam menjaga kedamaian di tengah negara yang penuh keragaman ini. Kedamaian di Indonesia tidak bisa dilepaskan oleh kontribusi lembaga pendidikan Islam yang telah menciptakan infrastruktur sosial seperti ormas-ormas Islam.

Pada dasarnya, kata Kamaruddin, Indonesia memiliki tujuan pengajaran agama Islam yang lebih lengkap dibanding negara-negara lain. Pengajaran agama Islam di Indoneisa menhadopsi tujuan pengajaran agama Islam di negara-negara barat dan Timur Tengah sekaligus.

Tujuan pengajaran agama Islam di Indonesia harus bisa menjadi instrumen perekat sosial dan budaya. Disini, para siswa diajarkan tentang sikap toleransi, saling menghargai antar umat beragama sebagai bentuk kesadaran warga negara yang hidup di Indonesia. Tujuan ini sangat ditegaskan di negara-negara barat.

Namun pengajaran agama Islam di Indonesia juga sekaligus bertujuan membuat anak didik menjadi pribadi yang saleh, taat dan rajin beribadah seperti yang ditekankan negara-negara Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement