Rabu 04 Nov 2015 09:35 WIB

Umat Islam Harus Dukung Pendirian Universitas Islam Internasional

Rep: c16/ Red: Indah Wulandari
Rektor Universitas Islam As-Syafi'iyah Tutty Alawiyah memberikan sambutannya dalam tasyakkur 35 tahun pesantren khusus yatim As-Syafi'iyah, Jatiwaringin, Jakarta, Kamis (10/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Rektor Universitas Islam As-Syafi'iyah Tutty Alawiyah memberikan sambutannya dalam tasyakkur 35 tahun pesantren khusus yatim As-Syafi'iyah, Jatiwaringin, Jakarta, Kamis (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rencana mendirikan Universitas Islam Internasional (UII) oleh Kementerian Agama (Kemenag) mendapat respon positif dari sejumlah kalangan.

Rektor Universitas Islam As-Syafi'iyyah (UIA) Jakarta Prof Dr Tutty Alawiyah mendorong masyarakat agar mendukung rencana Kemenag tersebut.

“Kita sebagai orang Islam perlu mendukung kalau ada satu peningkatan untuk pendidikan kualitas SDM bangsa apalagi mayoritas Islam,” kata Tutty saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (3/11).

Menurut Tutty yang juga Ketua Internasional Muslim Women Union (IMWU) ini ,rencana mendirikan UII harus segera direalisasikan melihat Indonesia sudah ketinggalan dari negara-negara ASEAN dalam hal pendidikan. Malaysia yang dulunya banyak belajar dari Indonesia saja sudah jauh lebih maju dari Indonesia.

Tutty juga mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak lagi terus-terusan keluar negeri untuk menemepuh pendidikan. Ia berharap Indonesia bisa menjadi tujuan masyarakat mancanegara untuk menuntut ilmu. Lantaran Indonesia juga memiliki banyak universitas yang dibangun oleh pemerintah. 

Apalagi, tambah Tutty, era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini tidak hanya membuka peluang untuk ekonomi tetapi juga peluang dunia pendidikan menjadi terbuka lebar. Untuk itu, Tutty mengajak agar rencana ini tidak hanya menjadi pembicaraan saja tetapi juga segera direalisasikan.

Tutty berharap, materi yang diajarkan di UII nanti benar-benar menyesuaikan kebutuhan masyarakat global sekarang ini. Para lulusan UII nantinya juga dapat mengintegrasikan iman, ilmu dan amal.

“Ini sangat penting sehingga nanti output-nya bisa menjadi intelektual yang beragama,” tutup Tutty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement