Senin 14 Sep 2015 13:50 WIB

Buku Islam Dilarang, Gereja Ortodoks Rusia Tampil Membela

Rep: C38/ Red: Ilham
Muslim Rusia/ilustrasi
Foto: eschatologytoday.blogspot.com
Muslim Rusia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah literatur keislaman yang dituduh telah mengajarkan ekstremisme oleh pengadilan Rusia mendapat pembelaan dari Gereja Ortodoks di negara itu. Mereka menyerukan perlunya perlindungan teks-teks suci dari segala bentuk proses hukum.

"Teks-teks suci kuno berasal dari masa ketika tidak ada yang berani mempertanyakan supremasi norma agama bagi seorang individu dan masyarakat," kata juru bicara Gereja Ortodoks Rusia, Vsevolod Chaplin, dalam sebuah wawancara dengan Interfax, dilansir dari OnIslam, Senin (14/9).

Chaplin berbicara tentang "Plea to God: Its meaning and place in Islam" sebuah buku yang divonis ekstrimis pada tanggal 12 Agustus 2015 oleh pengadilan di kota Yuzhno-Sakhalinsk, Rusia. Buku ini dinilai memuat fragmen yang mendiskriminasikan agama lain.

Buku yang menjelaskan beberapa bab Alquran ini, semata-mata dinilai berdasarkan analisis para ahli Kementerian Dalam Negeri, bukan oleh para ahli agama. Menurut Chaplin, Alquran sama halnya dengan Taurat dan Injil, membawa banyak pernyataan yang dapat dianggap cukup radikal untuk standar masa kini. Teks-teks seperti ini tidak dapat dilarang.

Langkah untuk melarang literatur Islam ini bukan kali pertama di Rusia. Sejak undang-undang anti-ekstremisme Rusia disahkan pada tahun 2002, lebih dari 2 ribu publikasi telah ditempatkan dalam black list yang dipasang di situs Kementerian Kehakiman. UU ini diklaim bertujuan untuk membatasi potensi ancaman militan.

Daftar buku Islam yang dilarang di Rusia meliputi beberapa judul terkenal, seperti Riyadh as-Salihin, Hadis Arbain Imam an-Nawawi, Sirah Nabi karangan Ibnu Hisyam dan al-Mubarakfury, Sejarah Nabi-Nabi, serta beberapa karya Imam al-Ghazali.

Daftar ini juga mencakup buku-buku para pemikir Turki seperti Said Nursi, Fethullah Gulen, Osman Nuri Topbash, Omer Chelika, Mustapha Ozturk, dan penulis Muslim modern pasca-Soviet. Termasuk, buku paling populer karya Imam Moskow, Shamil Alyautdinov berjudul "The Path to Faith and Perfection" dan karya penerjemah asal Azerbaijan, Elmir Kuliev, "On the Way to Quran."

Islam adalah agama terbesar kedua di Rusia. Sekitar 23 juta Muslim tinggal di Federasi Rusia, khususnya di utara Kaukasus, Republik Chechnya, Ingushetia, dan Dagestan. Jumlah pemeluk agama ini mewakili sekitar 15 persen dari total 145 juta populasi yang didominasi Gereja Orthodox.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement