Kamis 02 Jul 2015 17:21 WIB

NU Minta Sidang Itsbat Digelar Terbuka, Ini Alasannya

 Sidang Itsbat penentuan 1 Syawal 1433 H di Kenterian Agama, Jakarta, Sabtu (18/8).(Yudhi Mahatma/Antara)
Sidang Itsbat penentuan 1 Syawal 1433 H di Kenterian Agama, Jakarta, Sabtu (18/8).(Yudhi Mahatma/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nahdlatul Ulama (NU) meminta agar sidang itsbat penentuan 1 Syawal 1436 H atau Idul Fitri 2015 yang digelar Kementerian Agama dilaksanakan secara terbuka.

Ketua Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Ghazalie Masroeri di Jakarta, Kamis, mengatakan, sidang itsbat yang dipantau langsung oleh masyarakat luas sebenarnya mengarahkan semua pihak untuk mengikuti ketetapan pemerintah beserta berbagai ormas Islam, para tokoh masyarakat, dan pakar astronomi.

"Melalui sidang itsbat terbuka yang diikuti semua ormas itu maka kemudian tidak ada lagi yang mengatakan kami mengikuti ormas kami. Semua mengikuti pemerintah," kata dia.

Melalui sidang terbuka yang disiarkan secara langsung, masyarakat juga akan mendapatkan informasi secara cepat, tanpa menunggu lama.

"Sidang itsbat merupakan bagian dari syiar Islam di tengah masyarakat yang sedang hiruk pikuk," kata Ghazalie.

Sidang itsbat yang dilakukan secara terbuka diharapkan dapat memberikan pencerdasan kepada umat. Masyarakat memperoleh banyak pengetahuan tentang agama Islam, terutama terkait berbagai ketentuan mengenai penetapan awal bulan Hijriyah.

Pelaksanaan sidang itsbat untuk penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan secara terbuka selama kurang lebih sebelas tahun, sejak era Menteri Agama Said Aqil Husein Almunawwar.

Sidang itsbat dilakukan secara tertutup setahun belakangan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement