REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, Banten, menyesalkan siswa berbuat tidak senonoh berdalih latihan Pramuka. "Ini seharusnya tidak terjadi kalau pengawasan dari sekolah secara ketat," kata Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang Nur Alam di Tangerang, Selasa Malam.

Nur Alam mengatakan, peran orang tua untuk menanamkan nilai-nilai agama kepada anaknya dianggap tidak berhasil sehingga mereka bertindak demikian.

Masalah itu terkait dua siswa masing-masing Y (14) dan S (14) kepergok aparat Satpol PP setempat sedang berbuat mesum di belakang gedung Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemkab Tangerang di Kecamatan Tigaraksa.

Para siswa itu melakukan tindakan asusila di bawah pohon rimbun dan akhirnya diamankan petugas Satpol PP setempat. Ketika ditanya dan dibawa ke kantor Satpol PP kedua siswa berlainan jenis itu mengakui perbuatan mereka setelah petugas berjanji tidak menceritakan kepada orang tua dan guru mereka.

Dalam keterangan siswa itu bahwa mereka ke belakang kantor yang rimbun tersebut berdalih ingin melakukan latihan Pramuka. Namun peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (22/5) pukul 09.30 WIB saat jam pelajaran sekolah.

Seusai diperiksa dan didata Satpol PP, maka kedua siswa itu akhirnya dibebaskan dan disuruh pulang ke rumah masing-masing. Dia mengatakan tindakan siswa itu diduga terpengaruh terhadap teknologi diantaranya dengan mudah mengakses media sosial serta situs porno.

Untuk ke depan, katanya, diharapkan kasus serupa tidak terulang dengan harapan para siswa lebih mendalami dan memahami nilai agama.

Ikuti Whatsapp Channel Republika