Jumat 17 Apr 2015 22:55 WIB

IKAPI: Illmu Pengetahuan dan Agama tidak Bisa Dipisahkan

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) usai memantau proses pelaksanaan ujian nasional (UN) di madrasah aliyah negeri (MAN) 2 Jakarta, Senin (13/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) usai memantau proses pelaksanaan ujian nasional (UN) di madrasah aliyah negeri (MAN) 2 Jakarta, Senin (13/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Penerbit Islam (IKAPI) DKI Jakarta Afrizal Sinaro menilai pemerintahan sekarang terlihat ingin memisahkan antara pendidikan dengan agama. Ini terlihat pada konsep kurikulum yang pendidikan hanya bersandar atas persepektif keilmuan.

Menurut Afrizal hal ini tidak bisa dibiarkan karena pendidikan dan agama adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari agama.

“Ada kesan pemerintah sekarang ini ingin pisahkan antara ilmu pengetahuan dengan agama. Kita tentu tidak bisa membiarkan hal ini terjadi,” kata Afrizal saat melakukan diskusi bersama dewan redaksi Republika, Jumat (17/4).

Afrizal mengibaratkan pemisahan agama dengan pendidikan sama saja dengan memutus antara roh dengan jasad. Yang mana bila hal ini terjadi, pendidikan Indonesia ia menyebut pendidikan Indonesia sudah mati.

“Roh dan jasad bila diputus, sama saja mati, tinggal dikubur. Kita tentu tidak menginginan pendidikan Indonesia mati,” ujar Afrizal.

Untuk itu, Afrizal mengimbau seluruh kalangan umat Islam, agar memperjuangkan agar pemerintah tidak memisahkan pendidikan dari agama, khususnya Islam. Sebab hal ini kata dia harus diperjuangkan bersama-sama agar Islam yang diturunkan untuk mendidik umat tetap melekat pada diri generasi bangsa Indonesia.

IKAPI sebagai salah satu mitra pendidikan Islam di Indonesia kata Afrizal tentu menginginkan agar generasi bangsa Indonesia cerdas dalam berilmu dan juga cerdas beruiman. Keseimbangan ini kata Afrizal akan membawa generasi bangsa Indonesia lebiih berkualitas untuk masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement