Ahad 05 Apr 2015 15:58 WIB

Biro Perjalanan Umrah Sebaiknya Dikelola Muslim

Rep: Marniati/ Red: Muhammad Hafil
Petugas melintas di kantor Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI), Jakarta, Senin (16/2).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas melintas di kantor Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI), Jakarta, Senin (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekjend Kementerian Agama (Kemenag), Nur Syam mengatakan biro perjalanan haji dan umrah sebaiknya dikelola oleh muslim. Ini dikarenakan, ibadah umrah berkaitan dengan aspek ritual dan memiliki nilai religiusitas yang tinggi.

Ia menjelaskan, ibadah umrah dan haji bukan hanya permasalahan berangkatnya seseorang dari Indonesia ke Arab Saudi. Melainkan terdapat dimensi peribadahan yang sangat kental dan penting.

Jika biro penyelenggara haji dan umrah dikelola oleh muslim maka pemilik travel akan memiliki tanggung jawab yang tinggi agar penyelenggaran umrah dan haji dapat berjalan sesuai dengan syariat Islam.

Seperti pelatihan sebelum keberangkatan, manasik, tata cara melakukan ibadah unrah mulai dari tawaf, melempar jumrah dan lain sebagainya.

"Menurut saya karena umrah itu adalah persoalan ibadah di dalam agama Islam tentu akan lebih baik dikelola oleh orang Islam," ujar Nur Syam kepada Republika, Ahad (5/4).

Namun, ia mengatakan jika dilihat dari aspek profesionalitas tentu non muslim juga memiliki peluang untuk mengelola biro perjalanan haji dan umrah asalkan memiliki nilai profesionalitas tinggi dan memahami esensi dari ibadah umrah maupun haji.

Seperti mempekerjakan orang-orang yang memikiki kredibilitas dalam penyelenggraan ibadah umrah. Serta mempersiapkan pembimbing yang berkualitas.

Saat ini semua pemilik biro perjalanan haji dan umrah yang terdaftar di kemenag adalah umat muslim dan sudah melalui penyeleksian yang ketat. C83. Marniati

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement