Kamis 04 Dec 2014 19:21 WIB

Nabi Palsu Bisa Picu Konflik Sosial

Rep: cr05/ Red: Bilal Ramadhan
Lia Eden Nabi Palsu
Foto: ist
Lia Eden Nabi Palsu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Inspirasi Muda Bogor (IMAGO) Lholis Wardan mengecam kehadiran nabi palsu.

Baru-baru ini muncul seorang Guru Bantil alias syeh Muhammad, warga Kampung Rantau Bemban, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur yang mengaku sebagai nabi utusan Tuhan.

Dia mengatakan, kehadiran nabi palsu akan menimbulkan kekhawatiran sosial. "Sehingga bisa menimbulkan pertikaian di antara pendukung nabi palsu dan masyarakat yang menentang," ujar Lholis kepada ROL, Kamis (4/12).

Selain dari aspek sosial, kehadiran nabi palsu juga tentunya, kata dia, membuat pemahaman Islam masyarakat jadi menyimpang. "Karena tidak tercukupinya metode pembelajaran keislaman di masyarakat juga, sehingga akhirnya pemahamannya mudah menyimpang," kata dia.

Guru Bantil alias Syekh Muhammad yang disebut menyebarkan aliran sesat tersebut masih mendekam di Rutan Tenggarong atas pasal penistaan agama dan penipuan. Dikabarkan, dia juga masih kerap menyebarkan ajaran sesat itu di penjara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement