Sabtu 15 Feb 2014 17:57 WIB

Jejak Kesultanan Samudra Pasai (3-habis)

Ilustrasi Kerajaan Samudra Pasai.
Foto: Blogspot.com
Ilustrasi Kerajaan Samudra Pasai.

Oleh: Afriza Hanifa

Sejarah dan Kejayaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai atau Samudra Darussalam didirikan oleh Meurah Silu yang bergelar Sultan Malik al-Saleh sekitar 1267 Masehi. Letaknya di pesisir pantai utara Sumatra, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam.

Keberadaan kerajaan Islam pertama di Nusantara ini tercantum dalam buku //Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya seorang musafi¬r dari Maroko bernama Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368 M). Dia singgah di Samudra Pasai pada 1345 M.

Pemerintahan

Pusat pemerintahan Samudra Pasai letaknya di Krueng Jambo Aye (Sungai Jambu Air) dengan Krueng Pase (Sungai Pasai), Aceh Utara.

Menurut ibn Batuthah, kerajaan ini memiliki benteng pertahananan yang terbuat dari kayu. Pada pusat kerajaan terdapat masjid dan pasar. Di dalamnya terdapat sungai yang bermuara ke laut.

Raja

Para sultan yang memerintah Samudra Pasai adalah:

Sultan Malik as-Saleh atau Meurah Silu (1267-1297 M)

Sultan Muhammad Malik az-Zahir (1297-1326 M)

Sultan Mahmud Malik az-Zahir (1326-1345 M)

Sultan Ahmad Malik az-Zahir (1345-1383 M)

Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir (1383-1405)

Sultanah Nahrasiyah (1405-1412 M)

Sultan Sallah ad-Din yang menikahi Sultanah Nahrasiyah (1405-1412 M)

Sultan Abu Zaid Malik az-Zahir (1412-1455 M)

Sultan Mahmud Malik az-Zahir II (1455-1477 M)

Sultan Zain al-Abidin ibn Mahmud Malik az-Zahir II,

Sultan Zain al-Abidin II (1477-1500 M)

Sultan Abd-Allah Malik az-Zahir (1501-1513 M)

Sultan Zain al-Abidin III (1513-1521 M)

Perekonomian

Perekonomian Samudra Pasai bertumpu pada komoditas perdagangan berupa lada. Untuk alat transaksi perdagangan, pemerintahan Samudra Pasai mengeluarkan koin emas yang disebut //deureuham (dirham). Kadar emas koin ini mencapai 70 persen.

Keruntuhan

Pada 1500-an, Samudra Pasai dilanda konflik dan perang saudara. Ini memperlemah kekuataan. Kerajaan ini benar-benar runtuh setelah diserang oleh Portugis pada 1521 M. Pada 1524 M, Samudra Pasai menjadi bagian dari Kesultanan Aceh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement