Jumat 16 May 2014 18:00 WIB

Muslim Spanyol Rindukan Kejayaan Islam

Ribuan Muslim Spanyol shalat berjamaah di sebuah masjid di Barcelona (Ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Ribuan Muslim Spanyol shalat berjamaah di sebuah masjid di Barcelona (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MADRID -- Krisis ekonomi dan pengangguran kronis yang dialami Spanyol membuat rindu umat Islam akan kejayaan di masa lalu. Suatu masa ketika, Spanyol dipimpin oleh kekalifahan Islam.

"Kami orang-orang Spanyol wajar prihatin," kata Amhed Bermejo, Imam Masjid Granada, seperti dilansir Aljazera, Jumat (16/5), saat berbicara soal Festival Granada.

Sejak tahun 2008, Spanyol mengalami krisis ekonomi. Soal ini, Imam Ahmed mengatakan pelaksanaan festival jatuhnya Granada ke tangan Spanyol menambah rindu umat Islam terhadap kejayaan kekalifahan. Konteksnya itu lebih dikedepankan umat Islam ketimbang mengingat bagaimana kebencian terhadap Muslim selepas imperium Islam berakhir di Spanyol.

"Tentu saja, kami tidak mengikuti festival itu. Kami tidak mendukung pihak yang memaksa seseorang meninggalkan agamanya," kata dia,

Sejarahwan, Veronica Martinez menilai festival ini seharusnya menghormati kedua pihak, dalam hal ini Muslim dan Spanyol. "Kedua kelompok memiliki posisi yang sama," kata dia.

Populasi Muslim saat ini mencapai 3.4 persen dari 47 penduduk.  Sebagian besar Muslim Spanyol merupakan imigran. Sisanya merupakan warga Spanyol yang masih ada keturunan imperium Islam di masa lalu dan warga Spanyol yang memutuskan memeluk Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement