Rabu 01 Feb 2012 21:27 WIB

Aktivis Sebut Mullah Kirgistan Alkoholik dan Pembunuh

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
 Kubanychbek Tezekbaev
Foto: http://gdb.rferl.org
Kubanychbek Tezekbaev

REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK – Aktivis gerakan spiritual, Kubanychbek Tezekbaev, menyatakan mullah Kirgistan merupakan mantan pecandu alkohol dan pembunuh. Menurutnya, banyak mullah Kirgistan yang berusaha menutupi masa lalunya yang kelam.

Pernyataan itu terlontar dalam sebuah wawancara radio, 16 Juni 2011. Akibat pernyataannya itu, ia kini harus menjalani pengadilan. Oleh Komite Keamanan Nasional Kirgistan, Kubanychbek dituduh menyebarkan kebencian yang dapat membahayakan keharmonisan dalam masyarakat Kirgistan. Jika terbukti bersalah, Kubanychbek akan mendekam di penjara selama lima tahun.

Kubanychbek dikenal sebagai pendiri sebuah sekolah swasta. Ia juga mengajar seni bela diri Kirgistan. Di luar itu, ia seorang penganut agama tradisional Kirgistan, Tengriism. Agama ini memadukan kepercayaan kuno Kirgistan dengan ajaran Islam yang dibawa Turki.

Tengriism menekankan pentingnya hidup dalam harmoni dengan alam. Sejauh ini, penganut Tengriism dilindungi di setiap negara Islam. Namun, sejumlah ulama meminta umat Islam mewaspadai gerakan ini.

Dalam keseharian, Kubanychbek mengaku dirinya setengah Muslim. Meski demikian, ia banyak mengkritik Islam, utamanya dalam perkembangan syiar Islam di negara itu semenjak merdeka dari Uni Soviet.

Ia pernah mengatakan perempuan Kirgistan tidak perlu mengenakan jilbab. Ia pun meminta anak muda untuk tidak menumbuhkan janggut sebagai bentuk identitas sebagai seorang Muslim. “Saya seorang Uzulman, setengah Muslim. Saya tidak mengikuti sepenuhnya ajaran Islam,” kata dia.

Mantan Anggota Parlemen Kirgistan, Dastan Sarygulov, mengklaim 60 persen populasi Kirgistan memeluk Tengriism. Sumber lain menyebutkan, ada sekitar 5.000 orang pengikut Tengriism, termasuk para kaum intelektual.

Sarygulov, yang mendirikan Ordi Tengri, mengatakan organisasi yang dibentuknya mempromosikan nilai-nilai Tengiirsm sebagai pandangan hidup bukan sebuah agama. “Yang dapat saya katakan di sini, Tengriism bukanlah agama melainkan pandangan. Kami tidak memiliki kitab suci,” kata dia.

Sementara itu, para mullah Kirgistan belum banyak berkomentar soal perkembangan Tengriism. Namun, sejumlah ulama menemukan fakta adanya pengikut Tengriism yang berusaha menentang ajaran-ajaran Islam. “Tengriism merupakan agama tradisional nenek moyang, tapi kini, banyak pengikutnya yang tidak lagi menjalani ajaran itu secara benar,” kata ulama, Samsydin Abdykalyk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement