Senin 11 Aug 2014 17:22 WIB

Meksiko Terpikat Produk Halal

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Chairul Akhmad
Kaum Muslim di Meksiko mengikuti kajian keislaman di El Centro Cultural Islamico de Mexico.
Foto: MicPhotoPress/Fernando Castillo/ca
Kaum Muslim di Meksiko mengikuti kajian keislaman di El Centro Cultural Islamico de Mexico.

REPUBLIKA.CO.ID, Meksiko, salah satu negeri di Amerika Latin, memang bukan negara Muslim. Meski demikian, negara ini sangat memperhatikan perkembangan pasar global produk halal, yang kian hari kian besar serta menjanjikan. Meksiko pun ingin dapat memetik keuntungan dari pasar produk halal tersebut.

Untuk itu, Meksiko mau tak mau harus mengembangkan industri halal di dalam negeri.  Demi mengembangkan industri halal itu, Meksiko dilaporkan mulai melirik Malaysia. Dalam hal ini, Meksiko ingin mencari pakar halal dari negeri jiran itu.

''Kami mulai menangkap potensi pasar global produk halal,'' kata Duta Besar Meksiko untuk Malaysia Carlos Felix Corona seperti dilansir kantor berita Bernama, belum lama ini.

Menurut Corona, jika Meksiko bisa mendapat sertifikasi halal dari Malaysia maka pasar pangan halal di negerinya dapat diperluas. ''Kami mengekspor produk halal ke Amerika Serikat  (AS) yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di regional Amerika,'' kata Corona.

Ia melihat, Malaysia sudah berpengalaman dalam melakukan sertifikasi dan pengembangan industri halal.

Tak hanya melirik Malaysia, Meksiko juga mengerling Indonesia. Beberapa waktu lalu, seperti dilansir laman halalmui.org, satu delegasi dari El Centro Cultural Islamico de Mexico (CCIM, Pusat Kebudayaan Islam Meksiko) berkunjung ke kantor Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Lembaga yang didirikan pada 1994 ini telah melakukan sertifikasi halal terhadap perusahaan-perusahaan Meksiko, terutama yang ingin mencari peluang pasar di dunia Islam. Pada saat yang sama, Pemerintah Meksiko pun ingin mempererat jalinan bisnis dan perdagangan dengan Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Untuk berbisnis dengan Indonesia, Meksiko menyadari bahwa pemenuhan syarat-syarat kehalalan merupakan kunci utama. Karena itulah, CCIM menyempatkan diri mengunjungi LPPOM MUI guna menanyakan prosedur dan persyaratan untuk memperoleh pengakuan dari MUI.

"Kami berkunjung dan bersilaturahim ke LPPOM MUI ini untuk menjalin hubungan ukhuwah Islamiyah, sekaligus meminta informasi tentang ketentuan halal dan sertifikasi halal yang ditetapkan oleh LPPOM MUI," kata Deputi Direktur CCIM Mark Omar Weston ketika ia dan rombongan diterima Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim.

Harapannya, suatu saat akan ada lembaga sertifikasi halal di Meksiko yang diakui oleh MUI. ''Hal itu tentu akan mempermudah kami dalam meningkatkan jalinan perdagangan dan ekspor produk dari Meksiko ke Indonesia,'' tambah Gabriel Padilla Maya dari Kementerian Pertanian Meksiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement