Selasa 11 Feb 2014 05:38 WIB

Taiwan Gelar Pameran Budaya Islam

Alquran kuno, ilustrasi
Alquran kuno, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rosita Budi Suryaningsih

Baru-baru ini di Taipei, Taiwan, digelar sebuah pameran budaya Islam. Dalam pameran tersebut ditampilkan berbagai benda dari dunia Islam.

Pameran digelar di Museum Nasional Taiwan. Di dalamnya menampilkan lebih dari 200 jenis benda pameran, termasuk naskah-naskah Alquran yang penuh nilai sejarah dan berharga, teks-teks kuno tentang Islam, dan benda-benda lain yang diperoleh dari Islamic center.

Selain itu, dipajang juga beberapa model pakaian Muslim, kopiah yang dipakai saat shalat, manik-manik, tikar, permadani, dan banyak lagi benda yang biasa dipakai untuk pelengkap ibadah umat Islam.

Direktur Museum Nasional Taiwan Chen Chi Ming mengatakan pameran ini sengaja digelar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Taiwan tentang pedoman hidup dan budaya Islam.

“Ini adalah pameran budaya Islam pertama di Taiwan yang bisa digelar secara kompehensif,” ujarnya, seperti dilansir dari Islamtoday.

Benda-benda yang dipamerkan, menurutnya, untuk mewartakan kepada para pengunjung tentang kehidupan sehari-hari umat Islam, konsep dasar Islam itu seperti apa, serta perkembangannya di dunia.

Dengan adanya pameran tersebut bisa menjadi salah satu dakwah Islam, menunjukkan kepada masyarakat tentang adanya keragaman tradisi dan budaya yang menarik untuk dilihat.

Meski populasi Muslim semakin meningkat, menurutnya masyarakat Taiwan masih belum banyak mengetahui perkembangan tersebut. Mereka masih memandang sebelah mata kepada Muslim.

Untuk itu, pameran ini akan membantu pandangan yang yang masih abu-abu tersebut. “Jika kita tidak paham dengan jelas tentang asal-usul Islam, kita tidak tahu Islam yang sebenarnya dan menghormatinya,” kata Chi Ming.

Dengan memahami Islam yang sebenarnya, ke depannya diharapkan akan muncul rasa saling menghormati antaragama dan memberikan toleransi yang besar kepada masyarakat Muslim.

Ketua Asosiasi Studi Islam Taiwan Hu Ya fei mengatakan ke depannya ia berharap pameran serupa bisa digelar kembali dengan skala yang lebih besar.

Ia mengakui kesulitan yang dihadapi untuk menggelar pameran pada tahun ini, yaitu sulitnya mengumpulkan benda-benda tersebut dari para penduduk Taiwan Muslim yang jumlahnya relatif kecil. “Di pameran selanjutnya semoga benda yang dipamerkan bisa bertambah jauh lebih banyak,” ujarnya.

Pameran ini telah menyedot perhatian komunitas-komunitas Muslim di Taiwan, juga penduduk dari agama lain yang ingin tahu tentang Islam. Pameran tersebut bisa dinikmati dari awal tahun hingga bulan Juni nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement