Selasa 27 Aug 2013 19:11 WIB

Kepolisian Inggris Cari Identitas Pembakar Islamic Harlow Center

Rep: Agung Sasongko/ Red: Citra Listya Rini
Islamic Harlow Center
Islamic Harlow Center

REPUBLIKA.CO.ID, HARLOW -- Keluhan Muslim Inggris terkait meningkatnya serangan Islamofobia perlu didengar. Itu sebabnya pemerintah Inggris harus mampu melindungi warga Muslim.

Pada Senin (26/8) malam, sebuah masjid di Harlow, Essex, Inggris dibakar. Ini yang kemudian menambah panik kalangan Muslim. 

"Sangat disayangkan, dan kami sangat sedih," kata Zia Rehman, Wakil Ketua Islamic Center Harlow, seperti dikutip The Belfast Telegraph, Selasa (27/8).

Zia mengungkapkan komunitas Muslim telah bekerja keras membangun jembatan pemahaman. Kerja keras itu rupanya tidak juga mampu menahan itu. Artinya, masih ada masyarakat yang tidak senang. 

Dilaporkan aparat kepolisian Harlow, insiden pembakaran terjadi pada pukul 22.30 waktu setempat. Tidak ada korban luka dari serangan itu. Aparat belum bisa memastikan motif dibalik serangan itu. 

Namun, kesimpulan sementara menyatakan ada dugaan serangan Islamofobia. "Saya perkiraan awal itu mungkin benar," ujar Zia.

Islamic Center Harlow dibangun 18 tahun lalu. Saat ini, Islamic center merupakan pusat kegiatan bagi 2.000 Muslim Harlow.Pejabat lokal Harlow mengutuk serangan itu. 

"Kami telah berkomunikasi dengan kepolisian dan Islamic Center guna menawarkan bantuan apapun yang kami bisa lakukan. Jika ini serangan Islamofobia, kami dan seluruh umat beragama akan berdiri bersama," kata Rod Truan, Wakil Ketua Dewan Harlow.

Sejauh ini, aparat kepolisian terus melakukan investigasi forensik.  "Kami terus melakukan penyelidikan ini. Kami pastikan identitas pelaku akan terungkap," kata Ed Wells, Kepala Kepolisian Harlow. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement