Selasa 19 Feb 2013 11:31 WIB

Dubai Ajak Wisatawan Masuk Islam

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Heri Ruslan
Kota Dubai (ilustrasi)
Kota Dubai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  Organisasi masyarakat Dar Al Ber mengelola sebuah Pusat Informasi Islam di Kota Dubai, Uni Emirat Arab. Mereka melayani segala informasi bagi para calon muallaf.

Sejak didirikan tahun 1993, pusat informasi tersebut telah mengislamkan 15 ribu orang dari 200 kebangsaan.

Tak hanya memberikan informasi Islam semata, pusat tersebut juga menjadi wahana pertemuan para muallaf UEA. Mereka saling berbagi kisah perjalanan mereka hingga akhirnya memeluk agama Islam.

Acara "sharing"tersebut juga terbuka bagi pengunjung non-muallaf dan non-muslim.

"Non-Muslim juga memiliki kesempatan yang baik untuk bertemu Muslim baru dan mendengaran kisah syahadat rekan-rekan mereka dalam bahasa mereka masing-masing," ujar Direktur Pusat Informasi Islam Dar Al Ber, Rashid Aljunaibi, dikutip dari media lokal Khaleej Times.

Selain itu, mereka yang tertarik akan Islam dapat memperoleh booklet, CD ataupun kaset tentang Islam dengan bahasa yang beragam sesuai kemampuan mereka. Beragam ceramah dan pelatihan pun seringkali digelar tak hanya bagi para muallaf namun juga keluarga mereka.

Bersama Departemen Urusan Islam dan Kegiaan Amal (DIACA) UAE, Dar Al Ber telah memuslimkan 4.229 orang pada tahun lalu. Sebanyak 2.322 muallaf berasal dari 77 negara berbeda.

Uniknya, jumlah muallaf tersebut didominasi oleh wanita. Dari 2.322 muallaf, 1.630 diantaranya merupakan perempuan.

Direktur DIACA, Hamad Bin Al Sheikh Ahmed Al Shaibani mengatakan, pihaknya hanya mengupayakan penyampaian pesan toleransi Islam, pengembangan sadar budaya Islam serta membangun identitas nasional.

DIACA, kata Al Shaibani, menyediakan para muallaf baru dengan beragam fasilitas yang dibutuhkan mereka untuk benar-benar memeluk agama Islam, Dewan tersebut pula yang meresmikan keislaman mereka selain menjawab segala pertanyaan tentang ajaran Islam.

Kepala Orientasi Agama dan Bagian Pendidikan, Aisha Al Kash mengatakan, para muallaf memeluk agama Islam atas kemauan pribadi, tanpa paksaan. Sebagian besar mereka tersentuh pada ajaran budi pekerti luhur dalam Islam. "Orang-oranmg tersentuh oleh petunjuk Islam yang penuh kasih yang memerintahkan umat untuk bersikap jujur, adil dan baik pada semua orang tanpa peduli agama, ras, bahasa dan warna kulit," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement