Selasa 23 Oct 2012 13:33 WIB

Damainya Islam di Kamboja (1)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Muslimah Kamboja.
Foto: usaid.gov
Muslimah Kamboja.

REPUBLIKA.CO.ID, Di Chroyamontrey, Kamboja, kehidupan beragama terasa sangat damai. Di desa ini, Muslim dan non-Muslim hidup berdampingan dengan harmonis.

Keberadaan mereka tidak terganggu oleh “racun”, seperti kekerasan terhadap pemerintah, gerakan separatis, dan tumbuhnya radikalisme ,seperti yang dialami di sejumlah negara tetangga.

“Saya telah hidup berdampingan dengan Muslim sejak saya masih muda. Ketika ada pernikahan, kami berkumpul bersama merayakannya,” ujar seorang penduduk Ouk Ros, seperti dikutip muslimmedianetwork.com.

Kedamaian ini sebelumnya dirasa bagai sebuah mimpi bagi Muslim Kamboja. Hal ini mengingat, dahulu Muslim Kamboja berada dalam ketakutan ketika pasukan ultrakomunis Khmer menguasai Kamboja pada 1975.

Mereka mencabut perlindungan hukum yang diberikan kepada komunitas agama dan berusaha memangkas populasi Islam di wilayah tersebut. Pada 1979, ketika kekuasaan Khmer jatuh, sekitar 500 ribu Muslim atau sekitar 70 persen dari populasi Muslim di Kamboja dibunuh.

Kini, Kamboja mengabadikan kebebasan beragama dalam konstitusi negara mereka. Perdana Menteri Kamboja Hun Sen bahkan mendirikan sebuah masjid yang luas dan menyediakan slot radio khusus untuk Muslim.

Selain itu, sejumlah Muslim diberikan kesempatan untuk bekerja di kantor pemerintahan. Hun Sen pun memiliki penasihat sendiri yang khusus mengurusi hubungan pemerintah dengan komunitas Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement