Rabu 12 Sep 2012 18:09 WIB

Jamaah Tabligh, Berawal dari Dakwah Sederhana (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Jamaah Tabligh (ilustrasi).
Foto: 1evidence.com
Jamaah Tabligh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Para sejarawan meletakkan awal mula kemunculan gerakan itu antara abad ke-12 dan 13 M, yang merupakan fase pembentukan pemerintahan Muslim di India.

John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford: Dunia Islam Modern memaparkan, ketika Syekh Ilyas memulai gerakan keagamaannya di Mewat, kebanyakan orang Meo adalah Muslim, tapi hanya namanya saja.

Dalam kehidupan sehari-hari, papar Esposito, orang-orang Meo ini lebih banyak menjalankan praktik sosial-religius kepercayaan Hindu.

Banyak di antara mereka yang tetap mempertahankan nama lama Hindu mereka dan bahkan menyembah dewa-dewa dalam kepercayaan Hindu di rumah mereka, serta merayakan perayaan-perayaan keagamaan Hindu.

Bahkan, kebanyakan orang-orang Meo tak bisa mengucapkan kalimat syahadat dengan benar, apalagi melafalkan doa-doa ritual harian. Selain itu, sangat sedikit kampung di Mewat yang memiliki masjid atau madrasah. Acara ritual untuk kelahiran, perkawinan, dan kematian didasarkan pada kebiasaan-kebiasaan Hindu.

Guna membenahi kondisi umat Islam di Mewat, Syekh Ilyas membentuk sebuah jaringan sekolah-sekolah agama berbasis masjid. Tujuannya, untuk mendidik kaum Muslim setempat tentang keimanan dan praktik Islam yang benar.

Dalam waktu singkat, ia berhasil mendirikan lebih dari seratus sekolah agama di wilayah Mewat. Namun, keberhasilan tersebut, sebagaimana dijelaskan Esposito, justru mendatangkan kekecewaan dalam diri Syekh Ilyas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement