Rabu 07 Dec 2011 14:54 WIB

Organisasi Radikal Eropa Incar Komunitas Muslim

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN – Gerakan anti Islam di Denmark terus berkembang. Gerakan itu dipelopori organisasi sayap kanan radikal, Liga Pertahanan Denmark.

Organisasi ini mengusung idelogi baru yang menerima Yahudi dan kulit hitam tapi tidak dengan Muslim. "Kami tidak rasis. Kami bukan Neo-Nazi," kata Bo Vilbrand (24), juru bicara kelompok itu seperti dikutip AP, Rabu (7/12).

Gerakan ini muncul untuk melawan Islam dengan menggunakan simbol salib bukan swastika. Meski mengklaim sebagai perjuangan budaya, namun dalam pergerakannya kelompok ini tak ubahnya organisasi pengusung Xenophobia, ketakutan terhadap ras atau agama tertentu.

Pakar Esktrimis Eropa, Hajo Funke, menilai gerakan organisasi sayap kanan radikal ini lahir setelah Andres Behring Breivik membantai 77 orang dengan mengatasnamakan gerakan anti Islam. "Oslo merupakan cermin dari berkembangnya gerakan ini," kata Funke.

Analis keamanan Norwegia Jon Fitje mengatakan pihaknya belum memetakan perkembangan kelompok sayap kanan radikal. Namun, gerakan ini mulai menebarkan ancaman semenjak Maret silam. "Sepertinya ada banyak orang dengan pandangan seperti Breivik. Meski di awal, mereka mengutuk tindakannya," ungkap Fitje.

Sayangnya, kata Fitje, minimnya informasi tentang kelompok ini menjadi tantangan untuk meredam aksi kebencian terhadap islam. "Kami tidak tahu Norwegia melarang organisasi berdasarkan pandangan politi tertentu," ujarnya.

Seperti kebanyakan organisasi sayap kanan lain di Prancis dan Inggris, organisasi Liga Pertahanan Denmark mulai mendapat simpati para pemuda. Ratusan pemuda mulai bergabung dalam gerakan yang membendung islamisasi Eropa.

Peneliti Inggris, Toby Archer, menilai cepat atau lambat kelompok sayap kanan Eropa akan membuat kejutan serupa dengan apa yang dilakukan Breivik. "Kekerasan yang dilakukan Breivik belum pernah terbayangkan sebelumnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement