Kamis 23 May 2019 17:34 WIB

Saran Ibnu Khaldun Agar Negara tak Kembali ke Zaman Primitif

Ibnu Khaldun mengakui bahwa negara memiliki fungsi penting dalam kehidupan ekonomi.

Ibnu Khaldun ilustrasi
Foto: blogspot
Ibnu Khaldun ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Khaldun mengakui bahwa negara memiliki fungsi penting dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Peran negara harus ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat, seperti menetapkan hukum dan menjaga ketertiban sehingga menciptakan situasi kondusif bagi kegiatan ekonomi.

Selain itu, negara juga menjamin hak kepemilikan atas properti, perlindungan jalur perdagangan, serta keamanan agar masyarakat bisa terlibat dalam perdagangan dan produksi.  Sebagai bagian dari kebijakan stabilisasi ekonomi, kata Ibn Khaldun, negara harus membangun infrastruktur jalan, pusat perdagangan, dan kegiatan lain yang mendorong produksi dan per dagangan.

Baca Juga

Tapi, campur tangan langsung dari negara dalam aktivitas ekonomi— dengan terlibat dalam perdagangan dan produksi—justru akan menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi. Sebagai hasil dari campur tangan pemerintah dalam urusan ekonomi, pengusaha swasta akan sulit mendapatkan keuntungan. 

Menurut Ibn Khaldun, peningkatan produksi dan efisiensi maksimum perekonomian hanya bisa dicapai lewat perdagangan dan spesialisasi produksi oleh para entepreneur yang menjalankan bisnis berisiko, tapi juga menjanjikan keuntungan.

Sementara, para birokrat tak punya dorongan (insentif) untuk melakukan ekspansi perdagangan dan spesialisasi dalam produksi. Birokrat dianggap tidak memahami kegiatan perdagangan komersial dan tidak memiliki motivasi yang sama dalam perekonomian, seperti halnya para pengusaha swasta. Negara hanyalah penghalang untuk ekspansi perdagangan, produksi, dan surplus ekonomi. 

Tirani dimulai ketika pemerintah mulai terlibat dalam kegiatan perdagangan dan ekonomi yang akhirnya hanya akan menyebabkan kontraksi ekonomi dengan lesunya perdagangan, penurunan produksi, serta berkurangnya spesialisasi produksi.

Akibatnya, pertumbuhan ekonomi menurun sehingga masyarakat akan mencari alternatif pusat ekonomi baru. Kota-kota besar akan ditinggalkan. Jatuhnya permintaan barang dan jasa akan menyebabkan penurunan kualitas hidup, termasuk kehidupan ekonomi yang beradab. Seluruh negara akan kembali ke zaman primitif. 

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement