Kamis 16 May 2019 15:15 WIB

Benteng Aleppo Saksi Kehebatan Arsitektur Islam

Benteng Aleppo merupakan kastil tertua dan terluas di dunia

Benteng Aleppo di Suriah.
Foto: Alliedtour.com
Benteng Aleppo di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Benteng Aleppo merupakan sebuah bangunan yang mengelilingi sebuah istana di kota tua Aleppo di bagian utara Suriah. Benteng ini merupakan kastil tertua dan terluas di dunia.

Kompleks megah itu berdiri di sebuah bukit tepat di pusat kota Aleppo. Benteng ini pernah diduduki oleh beberapa penguasa, seperti dari Yunani, Bizantium, Ayyubiyah, dan Mamluk.

Mayoritas bangunan yang bertahan hingga hari ini diperkirakan berasal dari periode Ayyubiyah. Benteng yang melayang di atas kota dengan keunikannya itu menjadi saingan utama Benteng Kairo dan Benteng Damaskus.

 

Benteng Aleppo atau Citadel Aleppo itu berbentuk elips dengan panjang sekitar 450 meter dan lebar 325 meter dengan ketinggian 50 meter dari kaki bukit. Benteng yang mengelilingi bukit di tengah kota tua Aleppo itu dibangun dari blok besar batu gamping yang mengkilat. Dan, batubatu itu menancap kuat di bukit tersebut.

Benteng tersebut juga dikelilingi oleh parit yang dialiri air untuk melindungi benteng dari penyelundup. Parit benteng itu memiliki kedalaman 22 meter dan lebar 30 meter.

Keberadaannya pasti menyulitkan penyelundup untuk masuk ke dalam benteng pemerintahan tersebut. Meskipun benteng itu merupakan peninggalan perdaban Islam, para arkeolog telah menemukan reruntuhan zaman Romawi dan Bizantium yang diperkirakan berasal dari abad ke-9 Sebelum Masehi.

Benteng itu awalnya dibangun oleh bangsa Neo-Het Acropolis di atas sebuah bukit. Benteng militer itu dibangun untuk menjaga dan melindungi daerah pertanian di sekitarnya.

Sultan Hamdanid, penguasa Aleppo pertama, Sayf al-Dawla (944-967) membangun benteng sebagai pusat kekuatan militer daerah kekuasaannya. Pemimpin Zangid, Nuruddin Mahmud (1147-1174) membangun dinding benteng dan menambahkan beberapa bangunan baru seperti masjid kecil di benteng tersebut.

Namun, pada masa pemerintahan Dinasti Ayyubiyah di bawah kekuasaan Sultan al-Zahir al-Ghazi (1186-1216) Benteng Aleppo mengalami rekonstruksi besar-besaran. Ketika itu, dibangun proyek pembangunan benteng secara menyeluruh dan terjadi penambahan beberapa bangunan yang menjadikan kompleks Benteng Aleppo seperti yang ada saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement