Kamis 16 May 2019 15:00 WIB

Kutlugh Turkan Penguasa Perempuan

Namanya disebutkan dalam khutbah di masjid.

Muslimah Sholehah (Ilustrasi)
Foto: Hambamuslim.com
Muslimah Sholehah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Barak Hajib merintis jalan. Ia membangun hubungan baik dengan penguasa Mongol, Hulagu, yang mewarisi Persia sebagai bagian kekuasaan yang telah dibangun Jengis Khan. Di kemudian hari, Hajib berhasil membangun sebuah dinasti dengan sebutan Kultugh Khanid di Kirman, Persia.

Ia sebelumnya memberikan dukungan militer bagi pasukan Mongol. Dengan jasanya ini, Hajib merengkuh kekuasaan dan diberi gelar kultugh khan. Begitu kekuasaan diraihnya pada 1222, ia menghadiahi dirinya sendiri dengan sejumlah gelar lainnya.

Khalifah di Baghdad juga memberinya gelar sultan. Meski menurut Fatima Mernissi dalam bukunya, Ratu-Ratu Islam yang Terlupakan, kepindahannya ke Islam agak lambat. Sebelumnya ia adalah penganut paganisme. Saat ia meninggal dunia, ia meninggalkan gelar Arab dan Mongol kepada keturunannya.

Misalnya, gelar nashir ad-dunya wa ad-din atau kemenangan dunia dan iman dan kultugh khan. Barak Hakon mempunyai seorang anak laki-laki bernama Rukn al-Din dan empat anak perempuan. Salah satunya adalah Kutlugh Turkan, yang dikawinkan dengan saudara sepupunya, Quthb al-Din.

Setelah Hajib tiada pada 1234, mula-mula putranya yang menduduki takhta dan meneruskan kekuasaan ayahnya itu. Lalu, sepupunya, Quthb al Din, suami Turkan, yang memerintah pada 1252. Lima tahun ia memegang kendali pemerintah, kematian mengakhiri masa pemerintahannya.

 

 

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement