Kamis 16 May 2019 15:00 WIB

Kutlugh Turkan Penguasa Perempuan

Namanya disebutkan dalam khutbah di masjid.

Muslimah Sholehah (Ilustrasi)
Foto:

Tak lupa, ia mengisahkan semua keadaan yang dialami di Kirman dan pemerintahannya yang terguncang kepada putrinya, Padisyah. Kekuatan Turkan melemah dan akhirnya diambil alih orang lain. Ia akhirnya mengembuskan napas terakhir pada 1282.

Tampaknya, dinasti yang dibangun Barak Hajib mampu bertahan. Tak lama berselang, Padisyah merebut kembali pemerintahan yang telah lepas dari mendiang ibunya. Mernissi mengatakan, dengan kehadiran Padisyah yang disebut dengan Padisyah Khatun, kekuasaan Kirman pun kembali.

Pernikahannya dengan laki-laki Mongol yang membangun Dinasti Ilkhan memuluskan langkahnya. Padisyah tak hanya puas dengan menjadi perempuan berparas elok. Ia pun memiliki bakat sebagai penyair yang dijadikannya sebagai kekuatan. Ia menikah lagi dengan Gaykhatu, penguasa kelima Ilkhan, pada 1291.

Ia menuntut kekuasaan sebagai tanda cintanya kepada suaminya itu. Dan ternyata, suaminya itu menyerah. Padisyah datang ke Kirman sebagai kepala negara. Pada dirinya dilekatkan gelar sawfat ad-dunya wa ad-din. Ia menjadi penguasa keenam Dinasti Kutlugh Khanid.

Dia memerintahkan namanya dicetak pada mata uang emas dan perak. Ia bertahan hingga 1295 dan digantikan oleh penerusnya, Baydu. Pakar sejarah, Badriye Ucok Un, mendokumentasikan secara baik perkembangan yang terjadi pada dinasti ini.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement