Rabu 01 May 2019 21:00 WIB

Al-Jazzar Tumbuh dan Berkembang di Kairouan

Di Kairouan, al-Jazzar tempuh pendidikan fikih dan ilmu medis

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.
Foto: Photobucket.com/ca
Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Al-Jazzar tumbuh dan berkembang di lingkungan yang kondusif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu Kairouan, Tunisia kini. Ia menempuh pendidikan di kuttab semasa muda dan mempelajari tata bahasa, teologi, fikih, dan sejarah di Masjid Uqba Ibnu Nafi.

Al-Jazzar mempelajari ilmu medis dari ayah dan pamannya yang seorang Yahudi dan dokter di Qayrawan, Ishaq Ibnu Suleiman. Ia belajar medis di rumah dan mengajarkan kembali kepada murid-muridnya. Masa pendidikannya ini dikisahkan dalam karyanya Zad Al Mussafir (viaticum).

Baca Juga

Makalah ini tersebar pada abad kesembilan dan dikenal langka dan mahal. Al Jazzar memiliki perpustakaan yang kaya akan buku-buku seberat 50 kilogram. Buku-buku ini tidak semuanya tentang kedokteran, tetapi juga buku-buku lainnya.

Al-Jazzar juga menulis berbagai buku medis lain, seperti penyakit anak, demam, gangguan seksual, terapi, gangguan perut, kusta, obat-obatan. Selain buku medis, dia juga menulis buju sains lain, seperti sejarah, mengenai binatang, dan sastra Al-Jazzar diperkirakan wafat pada tahun sekitar  895 M dan 1009 M. Tahun kelahiran dan kematiannya sulit dipastikan kebenarannya. Banyak kebingungan masalah tahun kelahirannya (Ibnu al-Jazzar), ujar Hajji Khalifah dalam karyanya bertajuk Kashf al-Zunun II.

Hajj menuturkan, ada tiga versi mengenai tahun yang sempat disebut-sebut sebagai tahun wafatnya Ibnu al-Jazzar ini. Pertama, sebelum tahun 400 H/1010 M, kedua tahun 400 H/1010 M, dan ketiga setelah tahun ini.

Sementara, Brockelmann (GI, 238) menyebutkan, al-Jazzar tutup usia pada tahun 395 H/1004 M. Ilmuwan lainnya, seperti Idris, mengadopsi pendapat Brockelmann soal tahun wafatnya al-Jazzar.

Sedangkan, Ibnu Juljul merujuk pada karyanya bertajuk Tabaqat al-Atibba menyebutkan Ibnu Al-Jazzar meninggal pada 987 M. Sementara, Ibnu 'Idhari dalam karyanya al-Bayan al-Mughrib I, mengatakan wafatnya Ibnu Al-Jazzar sekitar 369 H/979 M-980 M.

Namun, baru-baru ini ada bukti yang menunjukkan bahwa ia meninggal di kota kelahirannya di Kairouan, sekitar tahun 979-980 M (369 H). Dia hidup selama 84 tahun. Sejak lahir hingga meninggal dia berada di Kairouan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement