Rabu 03 Apr 2019 17:06 WIB

Peringati Isra Miraj, Umat Diajak Peduli Kondisi Al Aqsha

Selain Isra miraj, banyak peristiwa yang mengaitkan Nabi dengan Al Aqsha.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Budi Raharjo
Masjidil Aqsha
Masjidil Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan peristiwa Isra Miraj diharapkan jadi momentum bagi umat Muslim untuk lebih memperhatikan kondisi masjid Al Aqsha saat ini. Sebab menurut Sekjen Spirit of Aqsa (SoA) Umar Makka musibah umat Islam saat ini yakni terputusnya informasi tentang Baitul maqdis.

Hingga umat Muslim jarang yang mengetahui kondisi terkini tentang Al Aqsha. Bahkan tak banyak yang betul-betul memahami tentang sejarah Al Aqsha.

“Kemana umat Muhammad ketika adzan Magrib dan Isya dilarang dikumandangkan di Masjidil Aqsha. Inilah bukti bagaimana umat Islam terputus informasinya, terputus sejarahnya dengan kiblat pertama umat Muslim,” kata Umar dalam Tabligh Akbar Isra Mi'raj menjemput berkah dari atas langit ketujuh yang berlangsung di Masjid Raya Pondok Indah Jakarta, Rabu (3/4).

Umar mengatakan Masjid Al Aqsha bukan saja milik Palestina atau bangsa Arab, melainkan milik umat Islam. Sebab Al Aqsha memiliki keterkaitan dengan Isra dan Miraj serta perkembangan Islam.

Menurut Umar ketika seseorang masih mempertanyakan terkait upaya untuk membela Al Aqsha, maka orang tersebut dinilainya tak memahami tentang dalil-dalil baik dalam Alquran dan Hadits tentang keutamaan Al Aqsha.

Menurut Umar, hubungan Al Aqsha dan Nabi Muhammad tak hanya dalam peristiwa Isra dan Miraj di mana Nabi diberangkatkan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan dilanjutkan ke Langit ketujuh. Melainkan jauh sebelum peristiwa itu, terdapat banyak peristiwa yang mengkaitkan Nabi dengan Al Aqsha.  

“Hubungan Rasul dengan Al Aqsha bukan cuma Isra Miraj tapi batin dan fisik Rasul memiliki hubungan dengan Al Aqsha jauh sebelumnya,” kata Umar.

Diantaranya ketika ibunda Nabi Muhammad, yakni Siti Aminah hendak melahirkan Nabi. Dalam sebuah riwayat, Umar mengatakan kala itu siti Aminah melihat cahaya yang muncul dari Nabi dan terus menjauh hingga ke wilayah Syam, Palestina, kala itu.

Tak hanya itu, masa muda Rasul pun begitu dekat dengan wilayah Al Aqsha saat ini. Sebab Rasul kerap berdagang hingga ke Syam. “Dan bahwa Aqsha pernah menjadi kiblat pertama umat muslim 16 sampai 17 bulan umat muslim menghadap Aqsha,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement