Rabu 17 Apr 2019 06:06 WIB

Figur Istri yang Ideal

Beribadah adalah tuntutan, tetapi menjaga kesehatan tubuh adalah kebutuhan

Pasangan suami istri
Foto:

Tokoh sahabat perempuan (shahabiyah) kali ini, terbilang unik. Abu Naim al-Ashbahani, dalam kitabnya yang berjudul Hilyat al-Auliya' wa Thabaqat al-Ashfiya', kitab yang memuat kumpulan para wali dan ahli zuhud, menyebutnya sebagai simbol bagi wanita yang bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah SWT dan komitmen menempuh jalan tersebut. Bahkan, lantaran kegigihan berolah spiritual, shahabiyah itu pun nyaris menghiraukan kesehatan dirinya. Semua itu, ia lakukan guna mencapai ridha-Nya.

Produktivitasnya hidupnya tak diragukan. Siang hari, ia mencari nafkah sebagai penjual minyak wangi di Madinah. Profesinya itu pun tersohor hingga ia dijuluki attharah. Kala manusia tertidur lelap, kedua matanya terjaga.

Hatinya terpaku berkomunikasi dengan Tuhannya. Sepanjang malam, ia berzikir, bertasbih, bertahmid, dan menengakkan shalat. Hampir saja ritualnya itu mengalahkan kesehatan fisiknya. Ia beribadah dan urung tidur malam.

Kisah tentang ketekunannya yang menomorduakan kebutuhan dan hak jasmani pun menyebar luas. Kabar yang sama pula akhirnya sampai di telinga Aisyah, istri Rasulullah. Aisyah mengabarkan kepada Rasulullah bahwa al-Haula binti Tuwait bin Habib bin Asad bin Abdul 'Uzza melewatinya, sementara di sisinya ada Rasul.

Aisyah pun berkata: Saya berkata, "Wanita ini adalah al-Haula binti Tuwait, orang-orang menganggap bahwa ia tidak pernah tidur malam." Maka Rasulullah bersabda: "Benarkah ia tidak tidur malam? Jangan begitu. Hendaklah kalian beramal sesuai dengan kemampuan kalian karena demi Allah, Allah tidak akan bosan hingga kalian sendiri yang bosan.”

Peristiwa di atas menjadi pembelajaran berharga akan pentingnya keseimbangan hidup. Beribadah adalah tuntutan, tetapi menjaga kesehatan tubuh adalah kebutuhan yang asasi. Keduanya mesti berjalan seimbang dan tidak saling tumpang tindih. Al-Haula mendengar wejangan tersebut. Arahan Rasulullah itu sangat membekas dalam dirinya. Ibadah tetap ia lakukan secara kontinyu dan konsisten tanpa melupakan hak-hak biologisnya

 

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement