Selasa 26 Mar 2019 18:18 WIB

Penyebaran Teknologi Qanat di Penjuru Dunia

Perluasan peradaban Islam mendorong penyebaran teknologi Qanat

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Irigasi Irigasi Miyim Haji Karez
Foto: Uttiek M Panji Astuti
Irigasi Irigasi Miyim Haji Karez

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perluasan peradaban Islam dan Arab pada abad ketujuh dan kedelapan ternyata mendorong pula penyebaran teknologi qanat ke berbagai penjuru dunia. Tak hanya di Arab dan Afrika, tetapi pembangunan qanat juga bisa ditemui di Eropa, Asia, bahkan Amerika. Ahli geografi Universitas Texas di Austin, Paul Ward English mengatakan, qanat muncul di Amerika setelah penaklukan Spanyol di Meksiko.

Di Iran, terowongan air yang di sebut karez ini kebanyakan membentang sepanjang lima hingga 10 kilometer, tetapi ada pula karez yang memiliki panjang hingga 70 kilometer.

Baca Juga

Karez memang sangat cocok dengan fitur geologis dataran tinggi Iran yang membentang sekitar 2.000 kilometer dari pegunungan Zagros di barat hingga lembah Sungai Indus di timur. Hingga pertengahan abad ke-20, sebanyak 20 ribu karez yang mem bentang sepanjang 275 ribu kilometer telah mengalirkan setidaknya tiga per empat dari seluruh pasokan air di Iran.

Di wilayah Arab, pembuatan qanat belum mengalami perubahan berarti dari cara nenek moyang. Mereka mengandalkan penggali khusus yang disebut muqannis, yang bertugas menggali poros vertikal, mengangkut tanah, dan memindahkannya ke permukaan.

 

Bila muqannis sedang beruntung, mereka dapat mencapai tanah yang lembap di kedalaman 15 meter, tetapi jika tidak, mereka harus menggali lebih dalam lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement