Senin 25 Mar 2019 17:16 WIB

Keutamaan Istigfar, Bagian dari Tobat Nasuha

Istigfar mengharapkan ampunan dan ridha Allah SWT.

Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Mengingat Allah Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istigfar biasanya berkaitan dengan tobat. Hal itu diisyaratkan dalam firman Allah, surah al-Maidah ayat ke-74. Artinya, "Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampunan kepada-Nya?" Pertanyaan itu sesungguhnya bernada retoris. Sebab, hanya Allah, Zat Yang Mahapengampun dan Mahamenerima tobat.

Tobat memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada ucapan istigfar. Dalam bertobat, seseorang terikat untuk melaksanakan syarat-syarat tertentu. Bila ia melanggarnya maka tobatnya akan menjadi tertolak.

Baca Juga

Syarat-syarat itu misalnya, menyesali dosa-dosanya dengan sepenuh hati. Dia mesti berkomitmen untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama pada masa mendatang. Selain itu, dia terus memperbanyak amalan kebaikan serta menjauhi perbuatan-perbuatan buruk.

Salah satu dari sekian tuntutan bagi orang yang bertobat ialah mengucapkan istigfar. Artinya, istigfar merupakan bagian dari tobat atau pertobatan. Meski demikian, istigfar memiliki nilai yang tinggi di antara amalan-amalan ibadah, khususnya dalam kelompok zikir.

Rasulullah SAW bersabda, "Yang terbaik diantara kamu ialah orang yang sering tergoda, tetapi sering bertobat (sering kembali kepada Allah) dengan perasaan menyesal atas dosa yang diperbuatnya dengan jalan memperbanyak istigfar. '' Di sini jelas hubungannya tobat dengan istigfar merupakan cara untuk menuju pertobatan.

Dengan membiasakan istigfar, maka bukan hanya dosa-dosa masa lalu dan masa kini, tetapi dosa-dosa masa mendatang pun telah mendapat jaminan diampuni Allah bahkan beristigfar dapat mendatangkan kesempurnaan nikmat (karunia) Allah. Firman-Nya, ''Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu.'' (QS Al-Fath [48]: 2).

Manfaat istigfar dalam kehidupan sehari-hari pertama, memperoleh kenikmatan hidup secara terus-menerus. Allah SWT berfirman, ''Dan hendaklah kamu beristigfar (meminta ampun) kepada Tuhanmu dan bertobatlah kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian) niscaya Dia (Allah) akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia (Allah) akan memberikan kepada tia-tiap orang yang mempunyai keutamaan (ketaatan/amal kebaikan) (QS Hud [11]: 3).

Kedua, dibebaskan dari perasaan tertekan atau kedukaan. Ketiga, Membukakan jalan keluar atas kesulitan. Rasulullah SAW bersabda, ''Dan Dia (Allah) akan memberikan (membukakan) jalan keluar bagi kesempitannya (kesulitannya).'' Keempat, memudahkan datangnya rezeki. Nabi SAW bersabda, ''Barangsiapa yang merasa diperlambat (tersendat-sendat) rezekinya, hendaknya dia beristigfar kepada Allah.'' (HR Baihaqi dan ar-Rabi'i).

Manfaat lain dari mengucapkan istigfar dengan kesungguhan hati, antara lain, mendatangkan keselamatan, menimbulkan ketenteraman hati, mendatangkan ampunan dosa, menumbuhkan sifat-sifat keutamaan kepada seseorang, dan dicintai Allah.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement