Rabu 20 Mar 2019 15:54 WIB

Kisah Sahabat yang Pahlawan Uhud, Abdullah Bin Amr (1)

Abdullah bin Amr masuk Islam dalam konteks baiat Aqabah.

Ilustrasi Sahabat Rasul
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Sahabat Rasul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahabat Rasulullah Muhammad SAW dalam kisah kali ini bernama Abdullah bin Amr bin Haram. Dia merupakan salah seorang pahlawan yang gugur dalam medan Perang Uhud. Sejarah mencatat, pasukan Islam menderita kekalahan dalam pertempuran tersebut.

Bahkan, Nabi Muhammad SAW mengalami luka-luka, antara lain, berupa gigi depan yang tanggal. Setelah perang itu usai, Rasulullah SAW berjalan mendekati jenazah-jenazah Muslim yang syahid. Saat menjumpai jasad Abdullah, Rasulullah SAW berkata kepada sahabat-sahabat yang memapahnya, “Para malaikat terus memayunginya (Abdullah bin Amr bin Haram) dengan sayap-sayap mereka hingga kalian mengangkat jasadnya.”

Baca Juga

Kisah masuk Islamnya ayahanda Jabir tersebut terjadi sebelum Rasulullah SAW dan para sahabat hijrah dari Mekkah ke Madinah. Abdullah bin Amr bin Haram ikut dalam rombongan penduduk Yastrib (Madinah) menuju Aqabah. Kala itu, sekitar 70 orang warga Yastrib menyatakan sumpah setia (baiat) kepada Rasulullah SAW. Namun, Abdullah belum mau memeluk Islam dalam momentum bersejarah itu.

Selang waktu kemudian, para sahabat Abdullah mendekatinya dan menuturkan bagaimana akhir kehidupan kaum musyrik. Allah melapangkan dada Abdullah. Akhirnya, ia menerima Islam dan selalu konsisten dengan keputusannya itu.

Dr Abdul Hamid as-Suhaibani dalam bukunya, Para Sahabat Nabi, menceritakan satu sahabat yang berhasil membujuk Abdullah bin Amr bin Haram kepada Islam, Ka’ab bin Malik.

Dia menuturkan, “Bersama kami (dalam baiat Aqabah), ada Abdullah bin Amr bin Haram, bapaknya Jabir, yang saat itu masih musyrik. Kami berkata kepadanya, ‘Wahai, Abu Jabir. Demi Allah, kami mengkhawatirkan dirimu mati di atas keyakinanmu sehingga esok hari engkau menjadi kayu bakar neraka. Sesungguhnya Allah telah mengutus seorang rasul yang memerintahkan manusia agar bertauhid kepada Allah dan menyembah-Nya.’”

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement