Ahad 17 Mar 2019 06:06 WIB

Para Pendengar Nasihat

Apa yang selama ini kau lakukan di dunia akan membuat tubuhmu berubah.

Gurun pasir (ilustrasi)
Foto:

Rasa penasaran Hasan kian membuncah. Ia masih belum paham dengan apa yang dilakukan oleh pria asing tersebut. Sang pria asing meneruskan penjelasannya. "Aku membuang tengkorak jenis tersebut karena tengkorak tersebut merupakan milik orang-orang yang tak mau mendengarkan ilmu atau nasihat yang benar," ujarnya.

Selama hidupnya, mereka justru cenderung menyibukkan diri untuk memenuhi kesenangan hawa nafsunya saja. Ketika mereka mendengarkan ilmu atau nasihat yang baik, mereka hanya menjadikan telinga mereka sebagai tempat lalu lalangnya ilmu atau nasihat itu. Sama sekali tak menempel di benak mereka. "Telinga seperti itu, sama saja seperti tak mendengarkan ilmu atau nasihat al-haqq yang disampaikan kepada mereka," katanya.

Hasan pun kaget dengan apa yang baru saja didengarnya. "Lalu bagaimana ciri-ciri telinga ahli ilmu, yang mau mendengar tersebut?" tanyanya penasaran. Orang yang berilmu nan pandai, punya bentuk tengkorak yang berbeda menurut sang pria asing tersebut. "Jika kutusukkan tongkatku ini lewat telinganya, maka tongkatku akan menembusnya dan menancap tepat di bagian otaknya," jelasnya. Ini berarti di masa hidupnya, mereka mau mendengarkan ilmu dan nasihat-nasihat baik yang disampaikan kepada mereka.

Jika sang pria asing tersebut menemukan tengkorak yang seperti itu, yang berarti milik dari seorang yang berilmu, ia akan menghormatinya. Tak segan ia menciumnya dengan rasa penuh penghargaan dan menguburnya kembali dengan sebaik-baiknya.

Kala itu, Hasan al-Bashri masih terpana dengan apa yang baru saja dialaminya. Ia sadar, Allah Mahaadil pada semua hamba-Nya. Allah memberikan penghargaan pada manusia yang berilmu, mau mendengarkan nasihat dan hal-hal baik selama hidupnya, serta mengamalkannya. Ketika manusia tersebut telah meninggal, tengkorak mereka yang bersisa tersebut masih menampakkan tanda-tandanya.

Dalam kitab Irsyad al-Qulub, Luqman al-Hakim berkata, "Wahai anakku, terimalah nasihat orang lain dan amalkan itu. Karena nasihat pada orang yang berakal lebih manis dari madu." Hadis menyebutkan, "Maa khaaba man istasyaara," yang artinya tidak akan merugi orang yang bermusyawarah dan mendengarkan pendapat orang lain.

Mahasuci Allah Yang Maha Mendengar dan menganugerahkan pendengaran kepada manusia agar dapat mendengar ilmu dan nasihat-nasihat yang baik.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement