Ahad 17 Mar 2019 05:05 WIB

Kisah Burung yang Hidup Kembali

Allah menghidupkan kembali burung yang telah dicacah, bahkan dipisahkan bangkainya.

Dua ekor burung hinggap di hutan manggrove. (ilustrasi)
Foto:

Ibrahim pun menjawab, “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku),” ujarnya. Allah pun kemudian memerintahkan apa yang dilakukan Ibrahim tersebut. Allah berfirman, “Kalau demikian tujuanmu, ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka. Niscaya mereka datang kepadamu dengan segera,” firman Allah.

 

Nabi Ibrahim pun segera melaksanakan panduan Allah. Dia melatih empat ekor burung hingga jinak. Kemudian, melakukan seperti yang dikisahkan tadi. Saat memanggil burung-burung yang telah menjadi bangkai, Ibrahim pun takjub bukan main. Hanya dengan “kun” (jadilah), Allah menghidupkan kembali empat burung yang telah mati, dicacah, bahkan dipisahkan bangkai tubuhnya. Maka, yakinlah Nabi Ibrahim bahwa Allah Mahakuasa, mudah bagi Allah menciptakan dan menghidupkan kembali.

Kisah Nabi Ibrahim dan empat burung yang membuktikan kuasa Allah tersebut pun dikabarkan dalam Alquran surah Ibrahim ayat 260. Pada akhir ayat disebutkan, “Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Mahabijaksana.” Kabar kisah dipotong-potongnya empat burung kemudian disatukan oleh Allah untuk dihidupkan kembali merupakan kisah tafsiran menurut Ibnu Katsir dan Ath-Thabari.

Ibnu Katsir dalam Stories of the prophets menyebutkan, Nabi Ibrahim merupakan hamba Allah yang bertauhid. Dia juga banyak melakukan perjalanan kepada Allah yang mengantarkannya pada keyakinan atas keesaan Allah. Kisah di atas terjadi saat Nabi Ibrahim ingin tahu mengenai kehidupan setelah kematian. Demikianlah kemudian Nabi Ibrahim meminta petunjuk Allah untuk memberinya pengetahuan. Maka, diperintahkanlah tentang empat burung tersebut.

Dari kisah tersebut jelas Allah Maha Segala Sesuatu. Apa yang diperintahkan-Nya hanya kun fayakuun, “Jadi, maka terjadilah”. Allah Maha Membangkitkan sebagaimana dalam salah satu sifat-Nya dari asmaul husna, al-Baa’its, yakni Yang Maha Membangkitkan. Dalam Alquran banyak disebutkan sifat Allah yang agung tersebut. Dalam Alquran juga disebutkan kemampuan Allah membangkitkan, seperti halnya tanaman yang disuburkan setelah mati.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement