Kamis 14 Mar 2019 14:47 WIB

Kabar Gembira untuk Istri yang Taat

Islam menganjurkan kaum perempuan agar menjadi istri yang saleh.

Ilustrasi Pernikahan Dini
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi Pernikahan Dini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengajarkan umatnya agar konsisten dalam jalan ketakwaan kepada Allah SWT. Hal itu supaya segenap insan yang beriman, baik dari laki-laki maupun perempuan, mendapatkan kebahagiaan di dunia kini dan akhirat kelak. Cara-cara meraih predikat takwa itu pun sudah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Demikian pula bila fokus pembahasannya adalah perempuan yang berstatus istri. Seperti diriwayatkan Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW suatu kali bersabda, "Dunia adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah perempuan yang bisa mengarahkan suaminya menuju akhirat."

Baca Juga

Selain itu, pernah pula beliau berpesan, "Dunia itu perhiasan dan perhiasannya yang paling istimewa adalah perempuan yang saleh." Apa saja ciri-ciri kesalehan pada diri seorang istri? Rasulullah SAW menjelaskannya--dalam hadits riwayat Umamah RA.

"Jika diperintah suaminya, dia patuh. Jika dipandang, membuat suaminya merasa senang. Jika suaminya bersumpah, membuatnya merasa adil. Jika suaminya pergi, maka dia akan menjaga dirinya dan harta suaminya."

Maka, beruntunglah suami yang memeroleh pasangan demikian. Rasulullah bersabda, "Ada tiga perkara yang bisa membuat manusia bahagia dan juga bisa membuatnya sengsara. Yang membuat bahagia adalah istri yang saleh, rumah yang damai, dan kendaraan yang baik. Adapun yang membuat sengsara adalah istri, rumah, dan kendaraan yang tidak baik."

Allah SWT juga menjanjikan ganjaran yang teramat baik bagi istri yang saleh. Termasuk di antaranya, dimudahkan untuk masuk ke dalam surga-Nya. Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang perempuan (istri) telah melakukan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan taat terhadap suaminya, maka dia kelak akan diundang di akhirat supaya memasuki surga dari pintu mana saja yang dia sukai."

Tentunya, keutuhan keluarga yang islami mesti ditunjang oleh kebaikan suami. Contoh suami terbaik adalah Nabi Muhammad SAW. Ketika 'Aisyah RA ditanya perihal perlakuan beliau terhadap dirinya, maka putri Abu Bakar itu memujinya.

"Apakah yang Nabi lakukan ketika berada di rumah bersama istrinya?” 'Aisyah menjawab, “Dahulu Nabi shalallahu 'alaihi wasallam biasa membantu pekerjaan rumah keluarganya."

Rasulullah SAW juga pernah berpesan kepada para sahabatnya, "Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang berbuat baik kepada keluarganya; dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian bagi keluargaku."

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement