Kamis 14 Mar 2019 12:12 WIB

Keindahan Arsitektur Masjid Jama India

Seluruh badan masjid tersusun dari batu pasir dan marmer berwarna putih.

Ratusan ribu jamaah Muslim India shalat Subuh di Masjid Jami New Delhi, Ahad, 27 Maret 2011.
Foto: AP
Ratusan ribu jamaah Muslim India shalat Subuh di Masjid Jami New Delhi, Ahad, 27 Maret 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Shah jahan mengerahkan kurang lebih 5.000 pekerja untuk membangun Masjid Jama. Proses pembangunannya berlangsung selama 13 tahun, dengan menghabiskan biaya sekitar 1 juta rupee.

Seluruh badan masjid tersusun dari batu pasir dan marmer warna putih. Untuk melihatnya lebih dekat, setiap pengunjung terlebih dahulu harus menapaki susunan tangga yang cukup tinggi di sebelah timur, utara, atau selatan.

Baca Juga

Tangga bagian utara memiliki 39 anak tangga; sebelah selatan terdiri atas 33 anak tangga; dan yang di bagian timur memiliki 35 anak tangga. Di area sekitar tangga-tangga itu banyak dijajakan ragam makanan, kerajinan, dan pernak-pernik khas India. Sebelum tahun 1857, terdapat bangunan madrasah di sebelah tangga bagian selatan. Namun, bangunan tersebut roboh akibat kerasnya aksi peperangan kemerdekaan di India.

photo
Masjid Jama di Old Delhi, India.

Setelah tuntas menapaki anak-anak tangga, segera terhampar teras terbuka. Di sini, tampak bangunan masjid secara utuh. Masjid menghadap ke barat, layaknya masjid-masjid di Indonesia. Seluruh sisinya dikelilingi oleh tiang-tiang melengkung. Di tengah barisan lengkungan, pada setiap sisi masjid berdiri sebuah pintu gerbang yang dihiasi ornamen-ornamen khas Islam.

Tiga kubah masjid berlapis marmer putih dan bergaris-garis hitam bertengger di atap. Ujung setiap kubah dilapisi emas. Tepat di bawah ketiga kubah itu, merupakan ruang dalam yang cukup lebar yang dikelilingi 260 tiang berbentuk melengkung dan saling bersambung.

photo
Jamaah Muslim India beristirahat berbaring menunggu waktu berbuka di Masjid Jama, New Delhi, India.

Di bagian yang lebih dalam terdapat ruang shalat utama seluas 60 x 27,5 meter persegi. Di sekelilingnya, terdapat 11 pintu masuk yang juga berbentuk melengkung. Di sini, terdapat satu pintu gerbang utama yang dihiasi ornamen-ornamen penuh warna di seluruh bagiannya. Menara langsing mengapit di kedua sisi pintu gerbang itu.

Yang tak kalah mengagumkan adalah lantai masjid. Seluruh lantai tersebut terbuat dari marmer hitam dan putih, yang dihiasi warna-warna mencolok layaknya hamparan sajadah. Marmer hitam membelah barisan marmer-marmer putih untuk menandai batas shaf (barisan) shalat.

photo
Seorang jamaah manula melakukan shalat sunah di masjid peninggalan era Mughal, New Delhi, India,sebelum shalat Jumat berjamaah digelar.

Perbedaan agama bagi masyarakat yang ada di sekitar masjid, ternyata tidak mampu memelihara warisan agung itu. Pada 14 April 2006, terjadi dua ledakan bom di dalam masjid yang mencederai 13 orang. Saat itu, di dalam masjid berkumpul sekitar seribu umat Islam usai melaksanakan shalat Jumat. Pihak pengurus masjid melaporkan tidak ada kerusakan berarti pada bangunan masjid.

Keutuhan masjid hingga kini menjadi bukti tingginya nilai seni arsitektur Dinasti Mogul tersebut. Kebesaran nama Allah dan kemegahan bangunan masjid membaur jadi satu dan mengundang orang-orang yang beriman untuk senantiasa mengunjunginya, beribadah, dan berzikir di dalamnya. Di dalam keindahan seni arsitektur itu, terdapat kedamaian jiwa-jiwa tulus yang senantiasa memuji Sang Pencipta.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement