Kamis 14 Mar 2019 12:00 WIB

Setelah Taj Mahal, Shah Jahan Bangun Masjid Jama

Masjid Jama dibangun pada tahun 1656.

Muslim India berbuka puasa di pelataran Masjid Jama, New Delhi, India.
Foto: AP PHOTO/Manish Swarup
Muslim India berbuka puasa di pelataran Masjid Jama, New Delhi, India.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sultan Shah Jehan, yang memerintah Dinasti Mogul pada 1627-1658 M, memprakarsai pendirian masjid ini setelah menyelesaikan pembangunan Taj Mahal yang terkenal di seantero jagad itu. Taj Mahal dibangun di Agra mulai tahun 1631 dan selesai pada 1648. Sementara itu, Masjid Jama dibangun pada tahun 1656.

Ketika Shah Jehan memegang takhta Kerajaan Mogul, mayoritas rakyatnya masih kuat memeluk agama Hindu. Sebagian kecil memeluk agama lain, seperti Sikh, Buddha, dan Kristen. Akan tetapi, sang Sultan tidak ragu-ragu memancarkan gema Islam di tengah keragaman agama rakyatnya itu untuk menegaskan identitasnya sebagai seorang Muslim.

Baca Juga

Penegasan identitas itu tampak pada arsitektur Masjid Jama yang berciri khas Islam. Seni bangunan masjid berbeda dengan candi, vihara, atau gereja. Menurut sejarah, para ahli arsitektur secara khusus didatangkan dari Iran untuk membangun masjid-masjid di India. Kebijakan itu pertama kali dilakukan oleh Nasiruddin Muhammad yang memerintah pada 1530-1556.

Lokasi yang dipilih pun mengisyaratkan kebesaran Islam. Masjid Jama dibangun di ketinggian bukit batu di Shahjahanabad, bekas ibu kota Kerajaan Mogul. Rumah Allah itu tampak lebih tinggi dari bangunan-bangunan lain di seluruh kota.

 

Siapa pun harus menengadahkan muka untuk melihatnya, sementara pintu gerbang masjid seolah melongok ke bawah, kepada mereka yang hendak memasukinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement