Sabtu 16 Feb 2019 05:05 WIB

Kabar Gembira dari Langit untuk Ibnu Ummi Maktum

Keterbatasan yang dimilikinya hanya menambah keimanannya pada Allah

Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto:

Maka, sang pemuda inipun akhir nya mengenalkan diri. “Wahai Ibnu Ummi Maktum, ketahuilah sesungguhnya aku adalah iblis,” ujarnya. “Lalu, mengapa engkau menolongku dan selalu mengantarkanku ke masjid? Bukankah engkau semestinya mencegahku untuk ke masjid?” tanya Ibnu Ummi Maktum lagi.

Sang pemuda itu kemudian membuka rahasia. “Wahai Ibnu Ummi Maktum, masih ingatkah engkau beberapa hari yang lalu tatkala engkau hendak ke masjid dan engkau terjatuh? Aku tidak ingin hal itu terulang lagi. Sebab, karena engkau terjatuh, Allah telah mengampuni dosamu yang separuh. Aku takut kalau engkau jatuh lagi Allah akan menghapuskan dosamu yang separuhnya lagi sehingga terhapuslah dosamu seluruhnya. Maka, siasialah kami menggodamu selama ini,” jawabnya.

Ibnu Ummi Maktum tak hanya taat melaksanakan shalat, tetapi juga rajin menghafalkan Alquran. Dia adalah sahabat nabi yang paling banyak menghafalkan Alquran. Dia sangat rajin mendatangi majelis Rasulullah dan menyimak setiap surat yang diturunkan Allah kepada Nabi. Tak sekalidua kali dia meminta Rasullah mengulang sebuah surah atau firman Allah yang baru saja diterimanya agar dia dapat menghafalkannya. Tetapi, sikap rewelnya ini tak pernah sekalipun membuat Rasullulah kesal.

Hingga suatu ketika, Rasulullah sedang gencargencarnya berdakwah kepada para pemuka Quraisy. Nabi sangat berambisi untuk mengislamkan mereka. Pada suatu hari Rasulullah mengadakan pertemuan dengan Utbah bin Rabi’ah, saudara kandung Syaibah bin Rabi’ah, yaitu Amr bin Hisyam atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Jahal dan Walid bin Mughirah atau ayah Khalid bin Walid.

Di tengah pertemuan tersebut, Ibnu Ummi Maktum datang menghadap Nabi yang sedang bercengkerama dengan para pembesar Quraisy itu. “Wahai Rasulullah, ajarkan padaku ayat yang diajarkan Allah kepadamu,” kata Ibnu Ummi Maktum. Tetapi, kali ini Rasulullah justru memalingkan wajahnya dari sahabat yang buta itu. Allah lalu mengingatkan Rasullullah dengan turunnya surah Abasa sebanyak 16 ayat langsung.

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup maka kamu melayaninya. Padahal, tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan, adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera. Sedang ia takut kepada (Allah) maka ka mu mengabaikannya, seka likali jangan! Sesungguhnya ajaranajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan. Maka, barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya...”

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement